Hari Minggu, 25 Januari 2024, Kedutaan Besar Israel di Washington dikejutkan dengan aksi protes yang luar biasa. Seorang anggota aktif Angkatan Udara Amerika Serikat, Aaron Bushnell, membakar dirinya sendiri di depan gerbang kedutaan hingga tewas. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap peran imperialisme Amerika Serikat terhadap perang Gaza yang tak kunjung berakhir.
Meskipun aksi ini hanya dilakukan oleh seorang diri, video insiden ini dengan cepat tersebar dan meraih simpati dari jutaan orang di media sosial. Hal ini menunjukkan adanya kemarahan besar di antara rakyat Amerika dan dunia terhadap kekejaman genosida di Palestina yang sengaja dibiarkan oleh imperialisme Barat.
Aaron Bushnell bekerja sebagai ahli keamanan siber untuk Angkatan Udara Amerika Serikat. Dengan usianya yang baru mencapai 25 tahun, Bushnell memiliki masa depan yang relatif baik dibanding dengan mayoritas kaum muda lainnya. Namun, peran imperialisme Amerika Serikat dalam genosida Gaza mendorong Bushnell menuju radikalisasi. Bushnell, sebagai seorang anarkis, memutuskan melakukan perlawanan melalui aksi bakar diri.
Pada Kamis, 22 Februari 2024, Bushnell telah mengontak beberapa pihak media untuk menjelaskan aksi protes yang akan dilakukannya serta alasan dia melakukan aksi tersebut. Dengan tepat Bushnell menunjukkan siapa yang bertanggung jawab atas genosida di Palestina: kelas penguasa Israel dan imperialisme Barat.
“Nama saya Aaron Bushnell, saya anggota aktif Angkatan Udara Amerika Serikat dan saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida. Saya akan melakukan aksi protes yang ekstrem, namun jika dibandingkan dengan apa yang dialami rakyat Palestina di tangan penjajah mereka, aksi ini tidaklah ekstrem sama sekali. Inilah yang diputuskan oleh kelas penguasa sebagai hal yang normal.”
Aksi protes Bushnell terekam melalui livestream di Twitch, yang menayangkan aksi tragis pembakaran diri Bushnell. Teriakan “Free Palestine!” terus terdengar sementara api menyelimuti tubuhnya, hingga menjadi kata terakhir Bushnell. Video ini juga menunjukkan kebusukan aparat, yang menodongkan senjata ke Bushnell yang sedang terbakar sambil berteriak kepada Bushnell untuk segera tiarap.
Dengan cepat media kapitalis Barat meluncurkan propaganda untuk mencemarkan nama Bushnell dan aksi yang dilakukannya. Terdapat laporan dari media bahwa “tidak ada staf Kedutaan Besar Israel yang terluka” dan tim penjinak bom dikerahkan untuk memeriksa “sebuah kendaraan yang mencurigakan”. Laporan ini berusaha menyebarkan tuduhan palsu untuk menakut-nakuti rakyat, bahwa aksi pro-Palestina dari Bushnell adalah bagian dari rencana aksi terorisme.
Fitnah dan dusta mengerikan berulang kali dilontarkan media kapitalis Barat terhadap sentimen dan aksi protes massa yang membela Palestina. Berbagai tuduhan tersebut di antaranya adalah anti-semitisme, mengujar kebencian, dukungan terhadap Hamas, dan seperti aksi Bushnell, terorisme. Ini dilakukan untuk mendorong masyarakat untuk mendukung Israel dan memberi tekanan kepada mereka yang mendukung Palestina agar tetap diam.
Selain itu, media dengan tidak kalah menjijikkan berusaha mengarahkan opini publik bahwa Bushnell mengidap gangguan jiwa. Polisi Metropolitan Washington melaporkan insiden seorang pria dalam “tekanan mental” sesaat sebelum aksi bakar diri Bushnell. United States Secret Service juga mengklaim menerima laporan adanya seseorang yang “mengalami kemungkinan darurat mental/medis”.
Aksi bakar diri Bushnell jelas tidak disebabkan oleh gangguan jiwa. Aksi ini adalah bentuk nyata dari kemarahan dan keputusasaan yang juga dirasakan oleh banyak kaum buruh dan pemuda terhadap genosida Palestina. Mereka muak dengan imperialisme Barat dengan semua dusta dan kemunafikannya.
Kaum muda yang resah merasa tidak mampu berbuat apapun untuk meringankan penderitaan warga Palestina, apalagi menghentikan pembunuhan massal yang diluncurkan Israel. Sebagai bentuk ekstrem dari keputusasaan ini, kita saksikan aksi bakar diri Bushnell. Sentimen kemarahan dan keputusasaan ini jelas tercermin pada postingan media sosial Bushnell yang terakhir:
“Banyak di antara kita yang bertanya pada diri sendiri, ‘Apa yang akan saya lakukan jika saya masih hidup selama perbudakan? Atau Jim Crow Selatan? Atau apartheid? Apa yang akan saya lakukan jika negara saya melakukan genosida?’ Jawabannya adalah, Anda melakukannya. Sekarang.”
Aksi bakar diri Bushnell dengan cepat menggemparkan media sosial. Berbagai pesan dan poster dibuat sebagai sentimen solidaritas dan kedukaan kaum buruh dan rakyat tertindas terhadap Bushnell. Berikut contoh pesan simpati terhadap Bushnell:
“Saya telah merasakan apa yang kamu rasakan, sepertinya tidak ada seorang pun yang cukup mendengarkan atau peduli untuk menghentikan genosida ini.”
“Kobaran tubuh baik kamu akan menjadi awal dari revolusi vulkanik untuk menghentikan ketidakadilan dan mendukung kaum tertindas.”
Pesan-pesan di atas menunjukkan emosi revolusioner yang semakin memanas di antara kaum buruh dan muda di seluruh dunia. Dengan demikian, kita tidak boleh tenggelam dalam kedukaan! Seperti kata Bushnell, kita harus segera meningkatkan perlawanan terhadap kapitalisme dan imperialisme sebagai akar genosida Palestina. Sudah saatnya kita tinggalkan semua ilusi dan harapan pada institusi borjuis dan apa-yang-disebut “komunitas internasional” (PBB, ICJ, dsb.). Mereka tidak akan membebaskan rakyat Palestina dari penjajahan Israel.
Namun, mustahil untuk melawan sistem kapitalisme-imperialisme hanya dengan aksi individual. Untuk mengakhiri penindasan kapitalis kita memerlukan organisasi profesional yang berlandaskan teori dan gagasan sosialisme revolusioner. Melalui organisasi revolusioner, maka seluruh amarah yang selama ini dirasakan oleh buruh dan kaum muda dapat disatukan menjadi kekuatan sadar kelas tertindas dalam bentuk program revolusioner yang jelas: mengekspropriasi kapitalis dan meletakkan kelas buruh ke tampuk kekuasaan. Kekuatan ini tidak hanya dapat menggulingkan kapitalisme, tetapi juga dapat menggantinya dengan sosialisme sebagai jalan menuju perdamaian dan kesejahteraan sejati bagi manusia.
Tugas ini tidak hanya berlaku bagi negara Barat atau Timur Tengah saja, tetapi juga di Indonesia dan seluruh dunia. Pemerintah borjuasi Indonesia tetap menjalin hubungan erat dengan imperialisme Barat walaupun dalam banyak kesempatan mengatakan mereka bersolidaritas dengan perjuangan Palestina. Semua statemen mereka mengenai Palestina hanyalah bagian dari diplomasi borjuis untuk mengelabui rakyat. Belum lagi Indonesia sendiri memiliki kasus genosida dan pembunuhan massal yang hingga kini belum terselesaikan. Indonesia juga tengah menjajah rakyat Papua yang mendambakan kebebasan mereka.
Api yang berkobar membakar tubuh Bushnell merupakan cerminan dari sekam api revolusioner yang tengah membara di bawah permukaan masyarakat. Api ini harus kita himpun ke dalam organisasi sosialis revolusioner agar akhirnya kita bisa membakar habis seluruh sistem kapitalisme-imperialisme. Jika Anda ingin meneruskan perjuangan Bushnell dalam pembebasan Palestina dan mengakhiri imperialisme, maka bergabunglah bersama kami untuk memenangkan revolusi sosialis!