Sering kali pemikir kapitalis yang paling serius menarik kesimpulan yang sama seperti kaum sosialis, yaitu bahwa hari ini masyarakat kapitalis tengah memasuki periode krisisnya yang paling dalam.
Ekonomi
Apa itu Marxisme? (Bagian Ketiga: Ekonomi Marxis)
Apa itu komoditas? Apa itu uang? Bagaimana buruh dieksploitasi? Ilmu Ekonomi Marxis menjawabnya.
Rupiah Terus Turun, Gejolak Belum Berakhir
Globalisasi yang disanjung-sanjung dapat menyelesaikan permasalahan, sekarang menjadi kebalikannya. Keberhasilan kapitalisme di masa lalu menjadi bencana di masa sekarang
Krisis Asia 1997-98 dan Dua Puluh Tahun Setelahnya
Kelas kapitalis tidak akan pernah bisa melupakan krisis ini. Sekarang, dua puluh tahun setelah krisis 1997-98 dan sepuluh tahun setelah Krisis 2008, mereka mencoba meyakinkan diri mereka bahwa sistem kapitalisme ini baik-baik saja. Nyatanya apa yang mereka yakini dengan realitas yang ada sangat berbeda
Ketimpangan dan Kapitalisme
Alih-alih menurunkan angka kemiskinan, kapitalisme semakin menajamkan jurang ketimpangan. Padahal alat-alat produksi dan bahan-bahan kebutuhan hidup tersedia. Semua unsur produksi dan kekayaan masyarakat ada dan berlimpah.
Kaum Buruh, Pencipta Kekayaan yang Sesungguhnya
Siapakah pencipta kekayaan yang sesungguhnya? Kelas buruh! Siapakah yang sanggup mengalahkan kelas yang merampas kekayaan itu untuk memperkaya diri kelas penghisap itu? Kelas buruh! Siapakah yang sanggup membuat kekayaan itu menjadi kemaslahatan bagi segenap masyarakat? Kelas buruh! Tidak ada alasan untuk minder, merasa tak berdaya, atau takut bagi kaum buruh! Buruh berkuasa, rakyat sejahtera!
Mengenal Dasar-dasar Filsafat Marxisme: Bagian III. Ekonomi Marxis
Risalah singkat ini akan mengupas bagaimana kapitalisme berfungsi.
Di atas Mata Pisau, Perspektif bagi Ekonomi Dunia
“Pulihnya Asia secara mencengangkan” –kepala berita semacam ini
mulai bermunculan di koran dalam beberapa bulan terakhir. Rupanya,
setelah diguncang dampak crash pasar modal di tahun 1997, kini mereka
dengan penuh cemas mencari tanda-tanda kebangkitan kembali di Asia
dan Eropa sebagai bukti bahwa dunia telah terhindar dari resesi.
Sekali lagi para pendukung apa yang disebut Paradigma Ekonomi Baru
memproklamirkan kejayaan pasar bebas.