Skip to content
Sosialis Revolusioner
Menu
  • Berita
  • Analisa
    • Gerakan Buruh
    • Agraria & Tani
    • Gerakan Perempuan
    • Gerakan Mahasiswa
    • Ekonomi
    • Politik
    • Pemilu
    • Hukum & Demokrasi
    • Imperialisme & Kebangsaan
    • Krisis Iklim
    • Lain-lain
  • Teori
    • Sosialisme
    • Materialisme Historis
    • Materialisme Dialektika
    • Ekonomi
    • Pembebasan Perempuan
    • Organisasi Revolusioner
    • Iptek, Seni, dan Budaya
    • Lenin & Trotsky
    • Marxisme vs Anarkisme
    • Sejarah
      • Revolusi Oktober
      • Uni Soviet
      • Revolusi Indonesia
      • Lain-lain
  • Internasional
    • Asia
    • Afrika
    • Amerika Latin
    • Amerika Utara
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Perspektif Revolusi
  • Program
  • Pendidikan
  • Bergabung
Menu

Category: Iptek, Seni, Budaya

A muse of fire: Seni, masyarakat dan revolusi

11 February 2025 | Oleh : Alan Woods

Dari zaman gua prasejarah hingga era kontemporer, evolusi seni mencerminkan tidak hanya perkembangan keterampilan, tetapi juga transformasi mendalam dalam struktur masyarakat, kekuatan produktif, dan semangat perjuangan revolusioner.

Belenggu Prometheus: Prisma Pencerahan Yunani

4 February 2025 | Oleh : Jesse Murray-Dean

Belenggu Prometheus, tragedi Yunani megah karya Aeschylus, bukan sekadar karya sastra biasa, melainkan wujud dari perjuangan melawan tirani dan penindasan yang telah menginspirasi kaum radikal sepanjang sejarah.

Kebudayaan dan Sosialisme

4 December 2024 | Oleh : Leon Trotsky

Leon Trotsky, dalam salah satu ceramahnya yang mendalam, menggambarkan bagaimana pengembangan teknologi menjadi syarat mutlak untuk mewujudkan sosialisme yang kokoh di Uni Soviet.

Pertarungan Tyson vs Paul: ‘Sirkus’ menyedihkan dalam kapitalisme

20 November 2024 | Oleh : Moses Kabelen

Lebih dari sekadar pertarungan tinju, laga antara Mike Tyson dan Jake Paul menggambarkan bagaimana kapitalisme memeras keuntungan dari tubuh-tubuh yang pernah menjadi simbol kejayaan olahraga.

Apakah kita memerlukan seni?

31 October 2024 | Oleh : Alan Woods

Saat seni direduksi menjadi komoditas di pasar yang dikendalikan oleh segelintir kapitalis, kita dihadapkan pada ironi: seni yang seharusnya bebas dan inklusif justru terasingkan dari mereka yang seharusnya menikmatinya.

Gadis Pantai: potret patriarki, kemunafikan agama dan politik Indonesia era kolonial

4 September 2024 | Oleh : Moses Kabelen

Melalui Gadis Pantai, Pramoedya Ananta Toer menyajikan cerminan pahit penindasan yang dialami perempuan di era kolonial, sebuah kenyataan yang terus menghantui masyarakat kita hingga kini.

StabilityAIStableDiffusionv2Image3KKaliYuga

Kecerdasan Buatan (AI) dan Kapitalisme

10 January 2024 | Oleh : Redaksi Sosialis Revolusioner

Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bahan perdebatan dan spekulasi dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak orang mengklaim bahwa AI akan segera menjadi sadar dan bahkan berpotensi melampaui kecerdasan manusia. 

c4d4e189a3415f6431600b7a407d3c0fbee51d70

Kecerdasan artifisial, potensi atau bencana bagi buruh?

30 June 2023 | Oleh : Redaksi Sosialis Revolusioner

AI diusung sebagai teknologi masa depan yang akan mengubah secara drastis bagaimana kita bekerja. 

Artist s impression of the James Webb Space Telescope pillars

Teleskop James Webb: meneropong ke alam semesta, yang tak terhingga dalam ruang dan waktu

14 April 2023 | Oleh : David García Colín dan Vincent Angerer

Namun jauh dari mengagungkan ciptaan Tuhan, JWST kini mulai mengirimkan kembali data-data yang menimbulkan kesulitan serius bagi mitos penciptaan modern: teori Big Bang. Saat meneropong lebih jauh ke luar angkasa, JWST mulai menantang prasangka-prasangka lama tentang asal usul dan perkembangan alam semesta, dan menyoroti problem ilmiah dan filsafat yang mendalam dan penting. 

AI discovers art DALL E 2

Seni AI dan Muram Durja Para Pekerja Seni

8 March 2023 | Oleh : Redaksi Sosialis Revolusioner

Dengan cepat kemunculan seni AI menimbulkan keresahan d seniman dan buruh kreatif. Beberapa poin keresahan di antaranya adalah ketidakmampuan bagi mereka untuk mengalahkan peningkatan produktivitas dari AI art. Selain itu, muncul ketakutan dari seniman akan masalah hak cipta akibat karya mereka digunakan dalam algoritma AI art tanpa adanya kompensasi dan atribusi yang sesuai. Dengan adanya teknologi AI, setiap orang akan dapat dengan mudah memplagiat gaya dari seorang buruh kreatif. 

 

Posts pagination

1 2 Next

Dokumen Perspektif

srilanka
Manifesto Sosialis Revolusioner
myanmar protest
Perspektif Revolusi Indonesia: Tugas-tugas kita ke depan

©2025 Sosialis Revolusioner | Design: Newspaperly WordPress Theme