
Kebudayaan dan Sosialisme
Leon Trotsky, dalam salah satu ceramahnya yang mendalam, menggambarkan bagaimana pengembangan teknologi menjadi syarat mutlak untuk mewujudkan sosialisme yang kokoh di Uni Soviet.
Leon Trotsky, dalam salah satu ceramahnya yang mendalam, menggambarkan bagaimana pengembangan teknologi menjadi syarat mutlak untuk mewujudkan sosialisme yang kokoh di Uni Soviet.
Ketakutan kaum liberal terhadap kebangkitan “Hitler Jawa” di bawah Prabowo lebih merupakan histeria kosong, tanpa analisis sosial mendalam, yang justru mengaburkan akar persoalan krisis demokrasi borjuis.
Lebih dari sekadar pertarungan tinju, laga antara Mike Tyson dan Jake Paul menggambarkan bagaimana kapitalisme memeras keuntungan dari tubuh-tubuh yang pernah menjadi simbol kejayaan olahraga.
Bentrokan di Amsterdam menunjukkan jelas bagaimana media Barat membingkai kekerasan suporter Israel terhadap pengunjuk rasa Palestina sebagai ‘progrom antisemit’, sekaligus menutupi tindakan anti-Arab yang mereka lakukan.
Ketika Trump meraih kekuasaan, kita dihadapkan pada fenomena yang lebih dari sekadar politik, yaitu refleksi dari perubahan mendalam dalam struktur ekonomi dan sosial Amerika.
Di tengah dominasi opini dan strategi anti-Trump, hasil Pilpres AS menunjukkan besarnya amarah publik terhadap elite penguasa yang semakin terputus dari kenyataan sehari-hari masyarakat.
Saat seni direduksi menjadi komoditas di pasar yang dikendalikan oleh segelintir kapitalis, kita dihadapkan pada ironi: seni yang seharusnya bebas dan inklusif justru terasingkan dari mereka yang seharusnya menikmatinya.
Alih-alih menjadi suara oposisi untuk kelas pekerja, Partai Buruh menukar perjuangan mereka demi kedekatan dengan penguasa dan koalisi borjuis, menandai kematian gerakan buruh sejak dini.
Menggandeng Prabowo Subianto sebagai orator di acara ‘3 Tahun Kebangkitan Kelas Buruh’, Partai Buruh mengukuhkan kolaborasi kelas dan oportunisme mereka, menunjukkan bahwa mereka bukanlah representasi sejati perjuangan buruh, tetapi sekadar alat bagi kepentingan borjuis.
Dengan kebijakan kerja paruh waktu bagi penerima beasiswa, ITB secara terang-terangan memanfaatkan kerentanan ekonomi mahasiswa untuk keuntungan institusi.