Sifat buruk dan destruktif dari demokrasi ala Amerika sedang terkuak lebar hari ini. Intervensi Amerika dan sekutunya terhadap perjuangan rakyat Libia dengan dalih kemanusiaan bukanlah pembenaran yang cerdas. Karena hampir seluruh publik dunia – dari kuli bangunan hingga direktur bank; dari anak baru gede hingga orang kurang waras – tahu bahwa tujuan utama Amerika dan sekutunya atas Lybia adalah untuk kepentingan imperialis. Ungkapan-ungkapan filosofis dari mulut Obama, Sarkozy dan yang lainnya adalah omong kosong “demokrasi”.
Manifesto Revolusi Arab: Revolusi sampai menang! Thawra hatta’l nasr!
Berikut ini adalah Manifesto yang memaparkan analisa dan posisi politik mengenai Revolusi Arab.
Venezuela dan Libya: Ini Bukan Kudeta 11 April, Ini Adalah Sebuah Caracazo 27 Februari
Artikel ini menjelaskan posisi kami yang mendukung perlawanan rakyat Libya, sementara pada saat yang sama mengutuk intervensi apapun dari pihak imperialis.
Peran Kunci Kaum Perempuan Dalam Revolusi Mesir
Perempuan-perempuan Arab sekali lagi memperlihatkan bahwa kaum perempuan memainkan suatu peran yang menentukan dalam peristiwa-peristiwa revolusioner. Di Mesir kaum perempuan telah berpartisipasi secara aktif dalam revolusi, dengan cara yang sama dengan yang mereka lakukan dalam gerakan pemogokan beberapa tahun yang lalu, yang dalam beberapa kasus memaksa kaum laki-laki untuk turut serta dalam pemogokan-pemogokan.
Libya: Kebenaran tentang Perlawanan Revolusioner Saat Ini di Libya
Di Venezuela, dan Amerika Latin secara keseluruhan, beberapa kaum Kiri telah mencitrakan seolah-olah Rezim Khaddafy adalah rezim anti-imperialis. Mereka gagal melihat watak sesungguhnya dari revolusi yang sedang terjadi. Berikut ini kami menerbitkan suatu pernyataan dari kaum Marxis Venezuela, Lucha de Clases, di mana mereka menjelaskan watak dari rezim tersebut dan menjelaskan perlunya mendukung perlawanan rakyat Libyan.
Revolusi Arab Tidak Mengenal Batas
Setelah rakyat Tunisia menggulingkan Ben Ali, kita diberitahu oleh yang namanya para pakar analisis bahwa revolusi tidak akan menyebar ke Mesir. Setelah itu terjadi, para ahli ini tidak begitu yakin apa lagi yang akan terjadi selanjutnya. Gerakan-gerakan yang perkasa telah bermunculan di Yordania dan Yaman, juga protes-protes besar di Aljazair dan negeri-negeri yang lain. Sekarang Libya dan Bahrain turut dalam antrian, demikian pula Irak, sementara Yaman memanas lagi.
Tunisia: satu bulan setelah ditumbangkannya Ben Ali
Hari ini menandai satu bulan setelah penumbangan revolusioner dari diktatur Ben Ali yang dibenci di Tunisia pada tanggal 14 Januari. Satu bulan ini telah dipenuhi dengan perjuangan terus menerus antara kelas penguasa yang ingin kembali ke normalitas borjuis dan kaum buruh dan muda yang ingin melanjutkan revolusi dan berjuang untuk menghentikan kembalinya rejim yang lama.
Mesir: Mubarak telah jatuh! Revolusi sampai menang!
Sang tiran telah jatuh! Ketika saya menulis ini, Hosni Mubarak telah mundur. Ini adalah sebuah kemenangan yang besar, bukan hanya untuk rakyat Mesir, tetapi juga untuk kaum buruh seluruh dunia. Setelah 18 hari mobilisasi revolusioner terus-menerus, dengan 300 korban jiwa dan ribuan terluka, tirani 30 tahun Hosni Mubarak berakhir.
Mesir bergejolak, lantas kapan Indonesia?
“Saya senang, saya bersyukur. Sejak 2004, tidak ada pelanggaran HAM,” ujar SBY saat menyampaikan pidato resmi penutupan Rapat Pimpinan TNI dan Polri 2011 hari Jumat (21/1) lalu. Pada saat yang sama, Mubarak mungkin juga berilusi sama. “Tidak ada pelanggaran HAM di Mesir,” pikirnya, seperti mencoba meyakinkan dirinya bahwa dia tidak akan bernasib sama seperti Ben Ali tetangganya. Empat hari kemudian (25/1) negaranya sendiri diguncang oleh demo-demo yang menuntut pengunduran dirinya.`
Revolusi di Tanah Arab: Sebuah Analisis Awal
Revolusi melanda Dunia Arab!