Banyak orang dikejutkan oleh brutalitas aparat yang membabi buta dalam merespons gerakan mahasiswa tolak politik dinasti. Ratusan ditangkap dan dihajar tanpa ampun oleh polisi hanya karena mereka berani melawan kesemena-menaan negara dan elite penguasa. Inilah yang dimaksud oleh Lenin dalam mahakaryanya Negara dan Revolusi. Dia menjelaskan negara dalam esensinya adalah “badan khusus orang bersenjata” untuk membela kepentingan kelas yang berkuasa. Negara adalah “kekuatan pemaksa khusus”, “alat untuk mengeksploitasi kaum tertindas.” Di balik kekuasaan politik kapitalis berdiri aparatus kekerasan: polisi, tentara, hakim, dan penjara mereka.
Karya Lenin ini mengungkapkan dengan jelas apa karakter sesungguhnya dari negara borjuis dan tugas kaum revolusioner. Negara ini tidak bisa direformasi. Negara ini tidak bisa diubah menjadi lembaga yang netral. Kelas buruh harus menumbangkan negara borjuis ini lewat revolusi.
Maka dari itu, penerbitan terjemahan bahasa Indonesia terbaru Negara dan Revolusi merupakan berita menggembirakan bagi setiap kaum revolusioner hari ini. Dimuat oleh Marxists Internet Archive (MIA) untuk memperingati 100 tahun kematian Lenin, karya ini bahkan lebih relevan hari ini dan masih menyimpan kekuatannya bahkan lebih dari satu abad kemudian. Setiap kaum muda yang telah menyaksikan secara langsung – dan bahkan tidak sedikit yang telah merasakan langsung – tindakan kekerasan polisi dan kemunafikan demokrasi borjuis akan tercerahkan pikirannya oleh karya Lenin ini.
Edisi terjemahan terbaru ini dapat di akses di sini.
Tautan: https://www.marxists.org/indonesia/archive/lenin/19170901-lenin-negaradanrevolusi/index.htm