Berikut adalah reportase awal aksi-aksi buruh pada Getok Monas, yang dikumpulkan dari berbagai sumber media massa, jejaring sosial, dan beberapa pengamatan dari lapangan oleh sejumlah kamerad Militan. Kami tunggu laporan-laporan lain juga dari berbagai serikat buruh dan organ-organ kiri lainnya yang terlibat, sehingga bisa memperkaya pengamatan dan informasi kita semua akan hari bersejarah ini.
Luar Biasa! Tidak ada kata lain yang bisa menggambarkan suasana kemarin. Buruh turun ke jalan dan mogok se-Indonesia. Mogok umum nasional yang pertama dalam setengah abad sungguh tidak mengundang kekecewaan apapun dalam pengharapannya sebagai satu titik balik historis dalam gerakan buruh Indonesia.
Batam dan Kepulauan Riau
Kawasan industri galangan kapal di Tanjung Uncang sejak pagi lumpuh total, dengan ribuan pekerja galangan kapal yang melakukan konvoi. Sekitar 10 hingga 12 ribu pekerja galangan kapal dari sekitar 200 perusahaan di kawasan Tanjung Uncang mogok. Akta, ketua SPSI Tanjung Uncang, mengatakan: “Tanjung Uncang kosong. Pekerja tidak masuk kerja, kami menyerukan agar ikut aksi, karena kami di Tanjung Uncang yang benar-benar menjadi korban upah rendah.”
Di kawasan industri Muka Kuning, seluruh perusahaan manufaktur menghentikan operasi hari ini. Tidak ada yang berani membuka pabrik karena tekanan pemogokan massal yang begitu besar. Sejak jam 6.30 pagi buruh FSPMI sudah berkumpul memblokir jalan-jalan. “Dari seluruh kawasan tersebut ada sekitar 25 ribu buruh yang melakukan aksi,” kata koordinator Garda Metal FSPMI Batam, Suprapto.
Dari pagi ribuan buruh Batam di semua kawasan industri melakukan sweeping, mengajak buruh-buruh lain yang masih bekerja untuk ikut mogok. Total, diperkirakan 40 ribu buruh dari seluruh kawasan industri (Muka Kuning, Tanjung Uncang, Kabil, Sekupang, dan Batu Ampar) meletakkan alat-alat kerjanya dan mogok. Setelah berunjuk rasa di kawasan-kawasan industri, massa buruh dari berbagai sudut lalu mendatangi kantor Walikota Batam. Di sana, polisi dan tentara sudah menunggu sejak pagi dengan tameng, pentungan, serta rotan. Kawat berduri dipasang di halaman kantor, seperti menantang kaum buruh. Buruh pun akhirnya diterima oleh Walikota, yang dengan protokol resmi seperti biasa berjanji akan memenuhi semua tuntutan buruh. Buruh pun akhirnya membubarkan diri.
Di Kabupaten Karimun, ribuan buruh FSPMI darui tujuh pabrik memaksa ingin masuk ke gedung dewan untuk menyampaikan aspirasi mereka. Namun mereka dihadang oleh para petugas sehingga terjadi aksi dorong mendorong pagar.
Kadin Kepri, Johanes Kennedy, dengan arogan justru menuduh bahwa “cara-cara aksi [buruh] yang dilakukan menunjukkan arogansi, tidak terpuji, tidak etis, dan tidak simpatik”. Kalau kepercayaan diri yang dimaksud oleh Johanes, jelas kalau memang buruh hari ini dengan Getok Monas telah meraih kepercayaan diri yang begitu besar. Hari ini, buruh sebenarnya punya hak untuk arogan. Buruh Batam telah menunjukkan siapa sebenarnya yang punya kuasa, yang bisa menghentikan roda-roda produksi. Dengan geram Johanes mengancam buruh, “Hal ini tidak bisa dibiarkan terus.” Dia seperti tidak percaya kalau buruh berani-beraninya berdiri melawan. Ini adalah tantangan terhadap kaum buruh Batam. Dengan aparat-aparat kekerasannya dan berbagai manuver union-busting, kaum kapitalis Batam akan terus memberangus kekuatan buruh. Hanya dengan unjuk kekuatan maka buruh bisa memukul mundur mereka.
Bekasi
Bekasi, salah satu pusat industri Indonesia yang menopang 70% produksi ekspor non-migas, lumpuh. Kawasan industri Bekasi dalam setahun belakangan ini memang sudah menjadi pusat pergerakan buruh Indonesia. Aksi-aksi radikal mereka telah menjadi inspirasi bagi kaum buruh di daerah lainnya. Mereka boleh dibilang hari ini adalah garda depan proletar Indonesia. Dalam Getok Monas, kawasan industri Bekasi jadi titik konsentrasi yang paling besar.
Seluruh kawasan industri (MM2100, EJIP, Delta Silicone, Hyundai, Lippo Cikarang, dan Jababeka) berhenti beroperasi. FSPMI memperkirakan sekitar 500 ribu buruh mogok, yang melakukan aksi di berbagai titik. Sementara Polresta Bekasi menurunkan 2300 personel untuk mengamankan 23 titik aksi mogok.
Ribuan buruh sejak 7.30 pagi menggelar aksi demo di kawasan industri MM2100. Buruh dari PT Tita Alam Segar yang memproduksi produk minuman Ale-Ale, PT Lotte, PT Denso, Astra Honda Motor, PT JSSI, dan yang lainnya mogok kerja massal. Buruh dari PT TAS sendiri saja sudah berjumlah 1200. “Hampir semua perusahaan di kawasan ini stop produksi. Semua karyawan turun semua ke jalan,” ujar seorang buruh Astra. Tidak hanya buruh produksi saja yang demo, bahkan sejumlah staf non-produksi juga ikut mogok. Seperti yang dilakukan Ayu Damayanti dan puluhan temannya, tenaga staf pabrik besi PT JSSI.
Buruh MM2100 terus berkonvoi dan mensweeping pabrik-pabrik lain. Pada pukul 2 siang, buruh mulai memadati pintu masuk kawasan industri MM2100 yang hanya beberapa ratus meter dari pintu tol Cibitung, dan menyebabkan kemacetan. Sorenya pukul 4, dengan komando dari Presiden KSPSI, Andi Gani Nenawea, buruh membubarkan dirinya. Dia tutup orasinya dengan peringatan kepada pemerintah: “Hari ini kita tidak usah masuk tol. Tapi, jika pemerintah tidak menepati janjinya, kita akan masuk tol dengan massa yang lebih banyak.”
Dalam salah satu aksi sweeping, sekitar 100 buruh percetakan PT Mega Multi Komasindo yang sebelumnya tidak bisa keluar untuk aksi bersama ribuan buruhnya akhir berhasil dibebaskan.
Di kawasan industri Jababeka, puluhan ribuan buruh KASBI, SPSI, FSPMI, FPBJ, SPN dan lainnya turun mogok. Polisi memperkirakan ada 23 ribu buruh di Jababeka yang mogok, tetapi foto-foto dan video-video menunjukkan lebih dari itu. Dari PT Unilever sendiri saja, ada sekitar 1.400 buruh outsourcing PT Unilever mogok. “Kami memastikan produksi akan berhenti jika kami (buruh outsourcing) yang mogok karena kami bekerja di bagian-bagian utama perusahaan,” tegas Ketua Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Aneka Industri – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPAI-FSPMI) PT Unilever, Siyamto. Puluhan ribu buruh Jababeka sudah berkumpul sejak jam 9 pagi. Mereka lalu berkeliling dan melakukan sweeping ke pabrik-pabrik lain. Ribuan massa buruh KASBI mencoba mendobrak pagar Pertamina, tetapi kehadiran TNI dengan senjata lengkap berhasil menghentikan aksi tersebut.
Dalam wawancaranya dengan TV One News di kawasan industri Jababeka, pemimpin buruh KSPSI, Heri Purwanto menegaskan, “Kita ingin ganti rejim, ganti sistem. Kalau memang rejim ini, sistem ini yang saat ini tidak bisa melindungi rakyat Indonesia, kenapa harus kita pertahankan. Satu-satunya jalan kita lakukan revolusi dan kita lumpuhkan ekonomi negara.” Seruan ini langsung disambut dengan pekikan “Hidup Buruh” oleh ratusan buruh yang mengerumuninya.
Di depan kantor DPRD DKI Jakarta di kawasan Kebon Sirih-Jakpus, massa buruh yang terkonsentrasi di sana ada 3000. Di sana, salah satu anggota DPRD dari Fraksi PDI-P, Dwi Rio Sambodo, mengatakan bahwa akan mencoba memajukan jadwal realisasi BPJS bukan di awal 2014 melainkan, di bulan januari 2013. Massa buruh MPBI ini kemudian melakukan longmarch ke kantor Disnaker di daerah Tugu Tani dan melakukan orasi tentang 3 tuntutan utama dari mogok nasional.
Reportase dari kawan Rokaya, pekerja dari Bekasi
Berikut ini adalah reportase dan pengamatan dari kawan Rokaya, seorang pekerja dari Bekasi, juga anggota Militan, yang ikut meramaikan aksi buruh di kawasan MM2100:
Hari ini, tanggal 3 Oktober 2012, ribuan buruh yang sehari-hari bekerja di kawasan industri MM2100 melakukan aksi mogok kerja. Aksi ini juga serempak dilakukan oleh jutaan buruh di tempat yang berbeda. Seperti yang kita ketahui, aksi buruh kali ini ditujukan untuk mengajukan 3 tuntutan: penghapusan sistem outsourcing, sistem kerja kontrak, dan penolakan upah murah.
Langkah yang ditempuh oleh para buruh kali ini tak berbeda jauh dengan yang mereka lakukan beberapa waktu yang lalu ketika mereka menuntut kenaikan UMR. Mereka menguasai seluruh kawasan, menduduki tiap-tiap pabrik tempat mereka bekerja, termasuk SPBU, berorasi berkeliling seluruh area kawasan, men-sweeping tiap-tiap pabrik yang nekad melakukan aktifitas produksi, dan memblokir pintu keluar kawasan.
Hal itu membuat sekitar ratusan karyawan yang masuk kerja terpaksa pulang atau mengikuti aksi mogok yang populer dengan aksi MONAS tuntut HOSTUM ini. Beberapa di antaranya terpaksa harus berjalan kaki dari tempat mereka bekerja ke luar area kawasan. Hal ini dikarenakan kendaraan jemputan yang mengangkut mereka distop oleh para buruh.
Kendati ada jalan yang dibiarkan terbuka untuk keluar masuk kendaraan, rupanya buruh memahami bahwa jalan-jalan tersebut tak begitu strategis untuk diduduki karena bukan jalan utama yang menghubungkan kawasan dengan pintu tol.
Di sela-sela hiruk-pikuk aksi buruh, terdapat beberapa kejadian yang sempat menarik perhatian saya, ketika sebuah mobil yang dihadang pasukan buruh menabrak gerobak tukang rongsok saat berniat berbalik arah. Kontan hal tersebut membuat beberapa buruh memaki orang yang berada di dalam mobil. Namun demikian, syukur hal tersebut tak membuat para buruh bertindak lebih jauh. Di tempat lain, beberapa orang yang tampak merupakan karyawan staf beberapa perusahaan disoraki ketika memasuki blokade buruh. Rupanya buruh menutup akses para karyawan staf itu ke kantor tempat mereka bekerja. Buruh juga menghentikan truk, bus, dan mobil pribadi yang berusaha melewati blokade mereka.
Sejauh pengamatan saya, tak ada keributan antara buruh dengan aparat keamanan, karena aksi kali ini tergolong cukup terorganisir. Beberapa kelompok buruh dari berbagai organisasi berkumpul di pintu keluar kawasan, sementara yang lainnya berkumpul di tiap-tiap pabrik tempat mereka bekerja. Ada juga yang memblokir akses jalan yang banyak dilalui oleh mobil dan truk. Pemecahan titik konsentrasi ini dimungkinkan untuk meminimalisir adanya provokasi. Hal ini karena tiap-tiap kelompok buruh mudah mengenali mana yang anggota mereka, mana yang bukan.
Menurut kabar yang beredar, buruh kawasan industri MM2100 berniat melakukan aksi mogok lagi serta memblokir tol cikampek jika tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh pihak yang berwenang.
Hal yang penting untuk diperhatikan oleh buruh adalah kesadaran bahwa ketika mereka mengorganisir diri, mereka memiliki kekuatan dan keberanian untuk memaksa bos-bos mereka menuruti kemauan mereka. Lebih jauh, pengorganisiran diri ini juga melatih buruh dalam merencanakan suatu strategi, cara, langkah, bahkan manuver yang tepat yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan bos-bos mereka. Buruh telah dengan sadar dan sengaja menduduki seluruh kawasan. Mereka sadar bahwa tindakan yang banyak dicap negatif oleh berbagai kalangan ini, mulai dari masyarakat sampai pemerintah, merupakan strategi yang tepat untuk memaksa bos-bos mereka bertekuk lutut. Mereka sama sekali tak kecil hati dan ciut dengan tuduhan-tuduhan itu.
Jika aksi ini berhasil, maka hal tersebut sekali lagi menjadi senjata bagi buruh untuk menujukkan kepada masyarakat luas bahwa buruh mampu menjadi pemimpin mereka di hari depan. Hal ini mengingat 3 tuntutan yang diajukan buruh akan berdampak bukan hanya pada perusahaan tempat mereka bekerja, tapi juga pada perusahaan tempat jutaan lainnya yang sekarang meremehkan aksi mereka. Buruh juga akan semakin percaya diri untuk menunjukkan pada penguasa dan kapitalis bahwa mereka merupakan kekuatan oposisi yang tak bisa diremehkan.
Bagi saya sendiri, aksi buruh 3 Oktober ini memberikan semangat, antusiasme, dan kepercayaan yang jauh melebihi hari kemarin untuk terus ikut berpartisipasi dalam menyebar-luaskan gagasan-gagasan sosialisme kepada barisan buruh serta masyarakat luas.
Tangerang
Sekitar seratus ribu buruh se-Tangerang Raya mogok pada Getok Monas ini. Selain massa buruh MPBI, massa buruh KASBI juga ikut mogok. “Buruh Pertamina di Sumatera Bagian Selatan, Balongan Indramayu, Bekasin serta Tangerang akan turut mogok. Buruh Perta Gas di Tegal Gede, Cikarang juga akan mogok. Ini salah satu titik vital karena menyuplai listrik di wilayah itu,” ujar Nining Elitos, Ketua KASBI. Buruh-buruh Tangerang melakukan demonstrasi di 27 titik. Di depan gedung DPRD Tangerang, ribuan buruh berkonvoi dengan pengawalan polisi. Memadati halaman gedung DRPD, mereka berorasi dan menyanyikan lagu Maju Tak Gentar.
Untuk menakuti-nakuti buruh. Apindo Kota Tangerang mengancam akan menutup pabrik-pabrik kalau buruh melakukan demo susulan. “Setiap aksi demo buruh ini membuat produksi terhenti. Lebih baik perusahaan tutup saja dari pada merugi karena buruhnya mogok terus,” kata Ketua Apindo Kota Tangerang Gatot Purwanto.
Cilincing dan Tanjung Priok
Di Cilincing, kawasan industri Berikat Nusantra (KBN), ribuan buruh mogok. Mereka berjalan kaki dan bersepeda motor mendatangi pabrik-pabrik di kawasan itu. Di satu pabrik garmen PT Hyung Song, buruh menjebol pagar pabrik. Puluhan polisi dan pihak keamanan pabrik tidak berdaya menghadapi aksi ribuan buruh. Nyaris terjadi bentrok, dan akhirnya pemilik pabrik “merelakan” buruhnya untuk ikut mogok.
Yang menarik dari aksi di KBN ini, aksi dimulai oleh sekitar 200 buruh garmen yang kebanyakan perempuan. Mereka lallu mensweeping pabrik-pabrik lain dan membebaskan sekitar 10 ribu buruh lainnya untuk mogok. Ini mengingatkan kita pada Revolusi Februari 1917 di Rusia, dimana diawali oleh buruh perempuan yang lalu mensweeping pabrik-pabrik lain dan berakhir dengan tumbangnya rejim monarki Rusia.
Buruh lalu bergerak ke Pelabuhan Tanjung Priok dengan 700 motor dan sebuah truk kontainer. Supir-supir yang tergabung dalam Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia (SBTPI) ikut mogok dan melumpuhkan distribusi keluar masuk kargo di Tanjung Priok. Sampai siang hari, Pelabuhan Tanjung Priok lengang. Buruh dan supir yang mogok memblokir pelabuhan dan menghentikan truk kontainer yang masih memaksa beroperasi. Pada siang hari, ribuan buruh emosi melihat dua truk kontainer masih beroperasi dan akhirnya menghentikan 2 truk tersebut. “Kita semua sudah menyuruh angkutan trailer untuk berhenti beroperasi kalau masih ada truk yang beroperasi maka mereka tidak mendengar ajakan kami. Makanya kami dan kawan-kawan menyuruh berhenti,” terang Ketua SBTPI, Ilhamsyah.
Pulogadung-Jakarta Timur
Di kawasan industri Pulogadung, 75 ribu buruh mogok dan melumpuhkan kawasan ini. Mereka memblokade jalan-jalan masuk ke kawasan industri ini. Sejak jam 7 pagi, buruh juga berkeliling untuk mengajak para pekerja lainnya untuk ikut mogok.
Di sebuah pabrik sabun, PT Total, ratusan buruh merobohkan pagar depan pabrik untuk membebaskan 50 buruh yang masih bekerja di sana agar bisa ikut mogok nasional. Awalnya buruh berteriak dari luar pabrik. Namun karena pagar tak kunjung dibuka oleh pihak pabrik, ratusan buruh langsung mendekat dan menggoncang-goncang pagar. Pagar besi itu pun roboh. “Ayo keluar, keluar. Satu nasib satu penderitaan. Masih ada motornya itu,” teriak para buruh. Para buruh pabrik sabun pun keluar dan menyambut positif ajakan para buruh.
Diperkirakan kawasan industri yang memproduksi barang seperti garmen, farmasi, elektronik, dan kertas ini mengalamai kerugian ratusan milyar rupiah. “Pabrik di sini jumlahnya mencapai 373 perusahaan, bila rata-rata perputaran uang satu pabrik Rp1 miliar. Jika seluruh pabrik berhenti beroperasi, bayangkan berapa ratus miliar yang hilang,” keluh fungsionaris Apindo Jakarta Timur, Bambang Adam.
Bandung
Di Bandung, ribuan buruh melakukan rally mengepung depan Gedung Sate sejak pagi hari, setelah sebelumnya melakukan sweeping. Konvoi motor datang secara bergelombang dari wilayah Cimahi. Di depan Gedung Sate, buruh berorasi mendesak Gubernur Jawa Barat agar segera membuat surat pelarangan outsourcing dan sistem kerja kontrak.
Sore harinya, akibat tekanan besar dari buruh, Gubernur Ahmad Heryawan akhirnya mengeluarkan moratorium (penghentian sementara waktu) tenaga kerja outsourcing di 26 kabupaten/kota di Jawa Barat. Dia juga membuat pernyataan perlunya dibentuk posko pengawas praktek outsourcing. Dibaca di depan massa buruh di Gedung Sate, ribuan buruh langsung bergemuruh menyambut dengan senang.
Purwakarta
Ribuan buruh dari 134 pabrik mogok serentak dan tumpah ruah di jalan-jalan. Mereka lalu menduduki ruas jalan kawasan industri BIC Cikopo dari pagi hingga sore dan melumpuhkan kawasan tersebut. Buruh-buruh yang tergabung dalam FSPMI dam SPSI menggunakan motor mereka untuk memblokir jalan keluar masuk pabrik.
Ribuan buruh kemudian mengepung Gedung DPRD Purwakarta. Setelah pertemuan a lot dengan perwakilan buruh SPSI, malam harinya Pimpinan DPRD mengeluarkan rekomendasi 4 tuntutan buruh untuk disampaikan ke Komisi IX DPR RI, Menkeu dan Menaker.
Gresik
Sekitar 500 massa buruh SPBI Gresik melakukan konvoi ke kantor DPRD Gresik. Barisan massa buruh ini menguasai ruas-ruas jalan dengan mengibarkan bendera kebesaran SPBI warna merah. Ketua SPBI Gresik Agus Budiono, dalam orasinya, mengatakan: “Tuntutan penghapusan sistem kerja kontrak dan outsourching telah menjadi agenda SPBI sejak belum disahkannya undang-undang nomor 13 tahun 2003. Aksi mogok nasional yang dilakukan hari ini merupakan rentetan perjuangan sejak dulu.”
Seorang buruh Gresik kader Militan yang ikut aksi ini menulis di jejaring sosial: “Aksi 3 Oktober tadi [telah] menggugah keberanian untuk melawan ketertindasan yang selama ini diredam oleh majikan ataupun serikat yang membela pengusaha. Pengalaman tadi menjadikan bukti dari keberanian kawan-kawan buruh untuk menunjukkan watak kelasnya. [Buruh-buruh] PT Karunia Alam Segar, PT Panalux, PT Aston Adi Jaya, PT Garam dan outsourcing di PT Petrokimia, dan banyak kawan-kawan di kawasan industri yang ingin bergabung turun aksi, tetapi perusahaan mengunci pintu pagar mereka agar buruhnya tidak aksi turun ke jalan. Tetapi mereka memaksa untuk keluar, karena akumulasi kesadaran dan kekecewaan mereka terhadap sistem yang menindas. Inilah bukti buruh punya watak yang revolusioner, dan bisa dipastikan akan muncul kader-kader muda buruh dari lapisan mereka yang termaju, dan suatu saat akan menjadikan mereka kepemimpinan revolusi yang akan menumbangkan kapitalisme dan membangun sistem baru yaitu sosialisme.”
Jawa Timur
30 ribu buruh Jawa Timur dari berbagai kota seperti Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto, dan Gresik mogok. Buruh-buruh berkumpul di tiga titik utama: 2.000 buruh Kantor Gubernur Jawa Timur, 5.000 buruh berkumpul di Gedangan, dan sekitar 2.000 buruh di Sepanjang, Sidoarjo.
Anggota-anggota Militan sel Surabaya yang ikut turun aksi melaporkan ini:
“Hari ini, Rabu ribuan buruh yang tergabung dari berbagai elemen buruh se-Sidoarjo, Jawa Timur berkumpul di kawasan industri Berbek Waru-Sidoarjo. Mereka melakukan aksi demo mogok nasional untuk menuntut penolakan sistem kerja out sourching dan perbaikan kesejahteraan buruh melalui kenaikan upah buruh. Dalam aksinya, buruh melakukan aksi long march keliling kawasan industri Berbek dan yang menyebabkan kawasan industri itu lumpuh. Seluruh akses jalan menuju dan keluar berbek ditutup, sehingga arus lalu lintas berhenti total.”
“Selain berdemonstrasi, massa melakukan sweeping di pabrik PT Maspion I yang berada di kawasan Aloha, Waru, Sidoarjo. Massa kemudian memblokir Jl Raya Aloha dan Terminal Purabaya Surabaya, di Waru. Akibatnya, kemacetan parah terjadi hingga perempatan Gedangan. Ketegangan sempat mewarnai aksi sweeping yang dilakukan para buruh di kawasan industri Rungkut. Akibat massa buruh yang melakukan aksi terpecah, ratusan petugas kepolisian yang disiagakan kebingungan. Awal ketegangan terjadi saat ratusan buruh yang awalnya melakukan orasi di Jalan Rungkut Industri III, tiba-tiba beralih menuju ke Jalan Raya Rungkut Industri. Para buruh ini berusaha masuk serta mendobrak pintu pabrik PT HM Sampoerna dan PT Sinar Mas.”
Makassar
Ribuan buruh yang tergabung dalam KSBSI di Makassar serentak mogok. Dengan motor, mereka melakukan konvoi dari Lapangan Hertasning ke kantor Gubernur Sulawesi Selatan. Buruh berupaya masuk ke kantor untuk menemui Gubernur, tetapi dihadang oleh pihak polisi. Tak puas menunggu, buruh mendorong-dorong pintu gerbang kantor Gubernur. Ternyata sang Gubernur tidak ada di kantor, dilaporkan sedang menggelar pertemuan tertutup.
“Beginilah nasib kaum buruh dan rakyat saat ingin menyampaikan aspirasi langsung ke pimpinan malah yang didorong hanya bawahan, tetapi kalau masalah proyek dan berbau uang langsung ditanggapi serius. Orang miskin dan buruh dilarang sejahtera,” tegas Samsuddin, seorang pegawai outsoursing PLN Takalar. Geram tidak ditemui, para buruh memblokade jalan dan membakar ban-ban.
Deli dan Medan, Sumatera Utara
Sekitar 5 ribu buruh Deli Serdang dan Medan melakukan mogok bersama. Mereka mengarahkan aksi mereka ke kantor Gubernur Sumatera Utara. Untuk mengantisipasi buruh, kantor Gubernur ini dibarikade dengan kawat berduri. Sementara 1300 polisi diturunkan untuk menjaga demo buruh.
Buruh juga menyisir kawasan industri Medan II dan Tanjung Morawa. Di satu pabrik, bentrokan nyaris terjadi ketika pihak keamanan pabrik tidak mengijinkan buruh untuk turut serta dalam mogok nasional. Buruh pun marah lantaran pemilik pabrik hanya mengizinkan 10 buruh untuk turun, dan mereka mendobrak paksa pagar pabrik. Pihak keamanan akhirnya mengizinkan semua buruhnya untuk ikut mogok nasional.
Berau, Kalimantan Timur
Ribuan buruh tambang di Berau, Kalimantan Timur, juga turut mogok dalam Getok Monas. Buruh-buruh yang tergabung dari berbagai serikat buruh seperti FNPBI, SBSI, dan SPSI bersatu padu pada mogok nasional ini. Sejak pagi mereka lakukan aksi di depan gedung DPRD Berau. Dari sana mereka bergerak ke kantor Disnaker, dan lalu berakhir di kantor bupati. Setelah ditemui oleh Bupati Berau, buruh membubarkan diri pada pukul lima sore. Dalam orasi-orasinya, selain menyampaikan 3 tuntutan utama Getok Monas, buruh juga menuntut dilaksanakannya Pasal 33 UUD45, yakni nasionalisasi pertambangan. Firmansyah, seorang aktivis buruh SBSI, dalam orasinya mengatakan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil tambang tetapi buruhnya masih jauh dari kehidupan layak.
Indramayu
Ribuan buruh PT Pertamina Balongan Indramayu yang tergabung dalam KASBI menggelar aksi mogok massal. Kericuhan terjadi ketika para buruh bontrak PT Pertamina masuk ke areal perkantoran untuk mencari rekan-rekan buruh mereka yang masih bekerja. Suasana memanas ketika pihak keamanan perusahaan berusaha menghalangi aksi sweeping ini.
Buruh PT Pertamina ini masih melanjutkan mogok mereka keesokan harinya (4/10/12) dan melumpuhkan perusahaan. “Hari ini hari kedua kita mogok. Dengan kita blokade semua akses masuk, kita buktikan bahwa tuntutan buruh tidak main-main,” kata Asrol, menyemangati kawan-kawan buruh lainnya. Para hari kedua ini, buruh memblokir pintu masuk Pertamina Balongan dengan memarkir 8 unit kendaraan trailer pengangkut pipa besar, yang bannya digembosi dan kunci diambil buruh. Sempat terjadi ketegangan ketika tentara Brimob menghadang tiga trailier yang dikawal oleh ribuan buruh. Tetapi tentara akhirnya menarik diri.
Subang
Di Subang, ratusan buruh KASBI dan SPSI melakukan aksi di depan kantor disnaker dan kantor DPRD. Korlap KASBI, Rahmat Saputra, mengatakan bahwa Subang adalah salah satu zona tujuan relokasi kaum pemilik modal karena upah yang diberikan sangat rendah. UMK di Subang adalah sebesar Rp 825 ribu, yang dituntut oleh para buruh untuk menjadi Rp 1.5 juta. Selain itu, terlibat juga massa dari Forum Keluarga Buruh Migran, yang menuntut pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan buruh migran dan keluarganya.
Para buruh pabrik garmen, PT BuniVittex, juga mendemo pabrik mereka. Para buruh menuntut kenaikan gaji dan jamsostek bagi seluruh buruh. Menurut Deni, seorang buruh disana, perusahaan memperlakukan pekerjanya secara tidak manusiawi. Baju seragam dan gunting untuk kerja biayanya dibebankan kepada buruh. “Kadang-kadang dalam slip gaji karyawan dipotong untuk membeli gunting dan seragam,” ujarnya. Para buruh lalu membakar ban-ban dan baju seragam perusahaan di halaman pabrik.
Prabumulih, Sumatera Selatan
Ratusan buruh Pertamina mogok dan melakukan long march menuju kantor PT Pertamina. Mereka juga melakukan sweeping untuk mengajak buruh-buruh lain yang belum ikut mogok dan demo. “Ayo kita lakukan longmarch dan kita sweeping teman-teman kita yang tidak ikut unjuk rasa,” ujar Ketua Serikat Buruh Pekarya Pertamina (SBBP), Rujianto, yang lalu disoraki oleh ratusan buruh lainnya. Saat mereka berusaha masuk kantor Pertamina Perta Gas dan Pertamina Ubeb untuk mengajak teman mereka keluar, mereka dihadang oleh pagar pembatas. Buruh lalu merobohkan pagar tersebut, tetapi kemudian dihadang oleh satu kompi polisi.
Dan yang lainnya …
Masih banyak lokasi yang belum terlaporkan di dalam reportase singkat ini, seperti Bogor, Depok, Semarang, Karawang, dll. Bahkan ada kabar kalau di Bali juga terjadi demonstrasi. Namun satu hal yang pasti, buruh telah berhasil melaksanakan mogok nasional mereka yang pertama. Estimasi keterlibatan buruh yang mogok mendekati satu juta.
Respon dari Penguasa
Setelah lama diam tidak memberi respon, kelas penguasa akhirnya kebakaran jenggot setelah menyaksikan mogok nasional buruh Indonesia. Berikut sejumlah respon, komentar, dan bahkan ancaman dari mereka:
“Outsourcing banyak manfaatnya, terutama untuk efisiensi perusahaan, jadi jangan dihapuskan,” kata ekonom Asian Development Bank, Edimon Ginting, mewakili kepentingan pemodal asing di Indonesia.
Ketua DPR (DPR) Marzuki Alie menyerukan agar aksi mogok kerja yang dilakukan buruh bisa segera dihentikan. “Kalau terus dilakukan maka ini sangat tidak baik bagi iklim usaha,” ujarnya.
Menanggapi Getok Monas, Jokowi hanya mengatakan: “Semuanya yang baik untuk masyarakat, saya setuju-setuju saja.” Tidak jelas apa yang dikatakan itu, mendukung atau tidak mendukung mogok nasional dan 3 tuntutannya. Dia tidak memberikan penilaian apakah sistem outsourcing itu baik atau buruk, dan apakah upah minimum hari ini layak atau tidak.
Dita Indah Sari, mantan ketua PRD dan mantan pemimpin buruh terkemuka yang hari ini menjabat sebagai Staf Ahli Menakertrans, menyesali terjadinya mogok nasional dan menuding buruh tidak memiliki landasan kuat untuk melakukan aksi mogok. “Semua pintu dialog sudah kami buka, sebetulnya landasan untuk mogok sudah tidak kuat lagi,” kata Dita. Seperti kacang yang lupa kulitnya.
“Outsourcing itu bukan barang haram,” tegas Iftida Yasar dari Kadin. Menurutnya, sistem itu mampu menjadi solusi penciptaan kesempatan kerja.
“Bisa miliaran [kerugiannya]. Kita baru bisa catat setelah aksinya selesai, siapa yang paling rugi dan siapa yang tidak,” ujar ketua Apindo, Sofjan Wanandi.
“Nanti kita bisa saja mengganti semua tenaga buruh dengan mesin semua kalau mereka selalu menggunakan cara ini (demonstrasi),” ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi,
Melalu juribicaranya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyesalkan adanya demonstrasi dan mogok kerja buruh di berbagai kawasan industri di Tanah Air. Mogok kerja dan demonstrasi itu dinilai mengganggu aktivitas produksi, bahkan perekonomian nasional.
Akhir dari Mogok Nasional
Awalnya direncanakan pemogokan nasional ini akan berlangsung hingga hari Senin depan. Namun malam harinya Presiden KSPI Said Iqbal menegaskan bahwa aksi demonstrasi yang dilakukan anggotanya akan berhenti mulai hari ini. “Saya sampaikan bahwa aksi mogok nasional di seluruh Indonesia selesai pada jam 16.00 WIB dan tidak ada aksi untuk besok dan hari selanjutnya,” ujar Said. Saat ini, Said mengatakan bahwa mereka berharap 2 minggu ke depan sudah akan ada hasil perundingan dengan pemerintah, khususnya mengenai outsourcing dan upah.
Namun jangan kita kecewa. Sungguh 3 Oktober ini telah menjadi sebuah hari yang bersejarah bagi gerakan buruh Indonesia. Sebuah langkah besar telah diambil oleh gerakan buruh. Tugas selanjutnya bagi kaum buruh adalah memupuk kepercayaan diri yang telah mereka raih ini dan mempersiapkan diri untuk pertempuran yang selanjutnya dengan kaum kapitalis. Di mogok nasional yang akan datang, buruh pasti akan lebih siap, secara organisasional dan juga secara politik. Di hari depan, bila buruh punya partai politiknya sendiri, bayangkan apa yang bisa mereka raih dengan mogok nasional!