
Mimpi Universal Basic Income yang tak Kunjung Tiba
Apakah Universal Basic Income dapat menjadi solusi bagi krisis kapitalism?
Apakah Universal Basic Income dapat menjadi solusi bagi krisis kapitalism?
Bertahun-tahun yang lalu kelas pekerja telah membayar krisis dengan penghematan, dan sekarang mereka akan diminta kembali membayar krisis yang dipercepat oleh pandemi ini.
Beban krisis ini akan dialihkan kepada rakyat pekerja dengan meningkatkan pajak, menarik subsidi, sampai mereformasi hukum anti-pekerja.
Selengkapnya, silakan baca dalam tulisan berikut.
Sebagian besar paket ekonomi pandemi ini adalah untuk perusahaan-perusahaan, dan hanya sedikit untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan bantuan langsung ke rakyat pekerja yang kehilangan mata pencaharian mereka.
Kita harus memahami basis Ekonomi Politik omnibus law kalau kita ingin bisa melawannya
Masalah BPJS bisa direduksi jadi satu pertanyaan: Siapa yang membayar? Kelas pekerja atau kapitalis?
Seperti ritual, menjelang lebaran harga barang-barang selalu naik. Di sana-sini terdengar keluhan. Koran penuh dengan berita-berita kenaikan harga: daging naik, beras naik, minyak naik. Yang tidak naik hanya satu, gaji buruh. Presiden dan menteri-menteri berjanji stok barang akan terjamin. Para pejabat berlomba-lomba menganjurkan pedagang tidak menaikkan harga.
Globalisasi yang disanjung-sanjung dapat menyelesaikan permasalahan, sekarang menjadi kebalikannya. Keberhasilan kapitalisme di masa lalu menjadi bencana di masa sekarang
Kelas kapitalis tidak akan pernah bisa melupakan krisis ini. Sekarang, dua puluh tahun setelah krisis 1997-98 mereka mencoba meyakinkan diri mereka bahwa sistem kapitalisme ini baik-baik saja.
Bentrokan antara supir taksi (dan angkutan umum tradisional lainnya) dengan para pengemudi Gojek yang dimotivasi oleh penolakan terhadap aplikasi transportasi online macam Uber di Jakarta baru-baru ini juga telah terjadi di banyak kota di seluruh dunia. Baru-baru ini di Kanada juga terjadi bentrokan antara supir taksi dengan supir Uber. Di bawah ini kami terbitkan artikel oleh kamerad Laura Perez yang mengupas apa yang menjadi akar dari permasalahan ini.
Dengan semakin dekatnya tenggat waktu pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), akan menjadi sangat relevan untuk mempelajari sejarah Uni Eropa serta krisis ekonomi dan politik yang melandanya hari ini.