Sejarah terjadi hari ini, 9 Januari 2012, ketika orang-orang Lagos dalam jumlah ribuan mendengarkan panggilan Organisasi Buruh dan Masyarakat Sipil untuk memulai suatu pemogokan/protes massa di seluruh negeri untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap kenaikan harga minyak yang diumumkan oleh pemerintah pimpinan Goodluck Jonathan pada tanggal 1 Januari.
Afrika
Libya: Kematian Gaddafi, Imperialisme, dan Watak Revolusi Libya
Bagi mereka-mereka yang paham akan watak peperangan, tidaklah mengejutkan kalau Gaddafi akan dieksekusi walaupun dia tertangkap hidup-hidup. Dalam taktik perang, seorang pemimpin yang dapat menjadi simbol perjuangan harus disingkirkan sesegera mungkin untuk menghancurkan moral para pengikutnya. Kaum imperialis tahu ini dengan jelas dan pada akhirnya Konvensi Jenewa hanyalah secarik kertas untuk memuaskan segelintir kaum liberal moralis yang ingin memberikan wajah kemanusiaan pada perang dan menipu rakyat.
Mesir: Tahap manakah yang sedang dilalui Revolusi?
Sejak penggulingan Mubarak pada 11 Februari, klas penguasa dan imperialisme telah bermanuver untuk mencuri kemenangan revolusioner dari massa-rakyat. Berhadapan dengan suatu gerakan massa yang meliputi jutaan orang, yang ditopang oleh gelombang pemogokan-pemogokan dan pendudukan-pendudukan pabrik, komando tinggi Tentara memutuskan untuk mengintervensi untuk menyingkirkan Mubarak. Tujuannya: mencegah penggulingan revolusioner terhadap seluruh rezim. Enam minggu terakhir telah dicirikan oleh tarik-menarik antara massa-rakyat, yang melaksanakan revolusi dan merindukan perubahan yang radikal, dan rezim lama yang diwakili oleh Dewan Tentara, yang ingin membatasi perubahan-perubahan pada reforma-reforma kosmetik.
Manifesto Revolusi Arab: Revolusi sampai menang! Thawra hatta’l nasr!
Berikut ini adalah Manifesto yang memaparkan analisa dan posisi politik mengenai Revolusi Arab.
Venezuela dan Libya: Ini Bukan Kudeta 11 April, Ini Adalah Sebuah Caracazo 27 Februari
Artikel ini menjelaskan posisi kami yang mendukung perlawanan rakyat Libya, sementara pada saat yang sama mengutuk intervensi apapun dari pihak imperialis.
Peran Kunci Kaum Perempuan Dalam Revolusi Mesir
Perempuan-perempuan Arab sekali lagi memperlihatkan bahwa kaum perempuan memainkan suatu peran yang menentukan dalam peristiwa-peristiwa revolusioner. Di Mesir kaum perempuan telah berpartisipasi secara aktif dalam revolusi, dengan cara yang sama dengan yang mereka lakukan dalam gerakan pemogokan beberapa tahun yang lalu, yang dalam beberapa kasus memaksa kaum laki-laki untuk turut serta dalam pemogokan-pemogokan.
Libya: Kebenaran tentang Perlawanan Revolusioner Saat Ini di Libya
Di Venezuela, dan Amerika Latin secara keseluruhan, beberapa kaum Kiri telah mencitrakan seolah-olah Rezim Khaddafy adalah rezim anti-imperialis. Mereka gagal melihat watak sesungguhnya dari revolusi yang sedang terjadi. Berikut ini kami menerbitkan suatu pernyataan dari kaum Marxis Venezuela, Lucha de Clases, di mana mereka menjelaskan watak dari rezim tersebut dan menjelaskan perlunya mendukung perlawanan rakyat Libyan.
Revolusi Arab Tidak Mengenal Batas
Setelah rakyat Tunisia menggulingkan Ben Ali, kita diberitahu oleh yang namanya para pakar analisis bahwa revolusi tidak akan menyebar ke Mesir. Setelah itu terjadi, para ahli ini tidak begitu yakin apa lagi yang akan terjadi selanjutnya. Gerakan-gerakan yang perkasa telah bermunculan di Yordania dan Yaman, juga protes-protes besar di Aljazair dan negeri-negeri yang lain. Sekarang Libya dan Bahrain turut dalam antrian, demikian pula Irak, sementara Yaman memanas lagi.
Tunisia: satu bulan setelah ditumbangkannya Ben Ali
Hari ini menandai satu bulan setelah penumbangan revolusioner dari diktatur Ben Ali yang dibenci di Tunisia pada tanggal 14 Januari. Satu bulan ini telah dipenuhi dengan perjuangan terus menerus antara kelas penguasa yang ingin kembali ke normalitas borjuis dan kaum buruh dan muda yang ingin melanjutkan revolusi dan berjuang untuk menghentikan kembalinya rejim yang lama.
Mesir: Mubarak telah jatuh! Revolusi sampai menang!
Sang tiran telah jatuh! Ketika saya menulis ini, Hosni Mubarak telah mundur. Ini adalah sebuah kemenangan yang besar, bukan hanya untuk rakyat Mesir, tetapi juga untuk kaum buruh seluruh dunia. Setelah 18 hari mobilisasi revolusioner terus-menerus, dengan 300 korban jiwa dan ribuan terluka, tirani 30 tahun Hosni Mubarak berakhir.