
Mesir: Benarkah Ada Kudeta Militer di Mesir?
“Militer Mesir Menumbangkan Morsi” begitu tajuk utama BBC ketika Morsi jatuh. Tetapi benarkah ada kudeta militer di Mesir?
“Militer Mesir Menumbangkan Morsi” begitu tajuk utama BBC ketika Morsi jatuh. Tetapi benarkah ada kudeta militer di Mesir?
Massa hanya bisa mempercayai kekuatan mereka sendiri. Pihak yang bisa menyelesaikan dan memenuhi kebutuhan kelas pekerja dan kaum miskin kota di Mesir bukanlah para petinggi Militer, bukan para Ikhwanul Muslimin, dan bukan para borjuis, karena mereka hanya mewakili sistem kapitalis yang sama parahnya. Hanya dengan merebut kekuasaan di tangan kita dan melepaskannya dari belenggu masyarakat Kapitalis maka potensi-potensi sejati masyarakat Mesir bisa dicapai.
Kamis, 27 Juni 2013, ratusan ribu kaum pekerja Portugis menggelar mogok kerja 24 jam. Ini adalah pemogokan massa keempat dalam dua tahun yang dihadapi oleh rezim pemerintah kanan-tengah. Pemogokan kali ini merupakan pemogokan dengan kekuatan terbesar oleh serikat buruh-serikat buruh di tahun-tahun terakhir.
Pada 23 Maret 1931, seorang pemuda berusia 23 tahun, Bhagat Singh, ikon revolusioner legendaris dalam perjuangan kemerdekaan rakyat anak benua India (sebelum India dan Pakistan dipecah oleh Inggris – Ed.), dan kawan-kawan seperjuangannya, Sukhdev Thapar dan Shivaram Rajguru, digantung di penjara pusat di Lahore.
Pada hari kematiannya, kata-kata ini bergema di pikiranku. Sekarang Hugo Chavez sudah tiada. Masa depan Revolusi Bolivarian dan gerak majunya menuju sosialisme akan bergantung pada kaum buruh, kaum miskin, kaum tani, dan pemuda revolusioner – orang-orang yang telah menjadi daya kemudi revolusi dan telah membelanya dalam semua momen kunci. Segalanya bergantung pada mereka.
Kenyataan yang pahit adalah bahwa ini adalah sebuah kemenangan yang sangat tipis, dan harus menjadi peringatan serius untuk revolusi. Sejak 7 Oktober, Revolusi Bolivarian telah kehilangan 680 ribu suara, sementara Capriles meraih jumlah yang sama. Mood di antara massa revolusioner adalah mood sukacita setelah berhasil meraih satu kemenangan lagi, tetapi pada saat yang sama ada mood oto-kritik yang militan.
Aku bukan seorang Chavista. Tapi wafatnya Hugo Chavez membuatku merasa sangat terpukul. Seperti kata Bung Karno: Yo sanak, yo kadang, malah yen mati aku sing kelangan.
Dengan semangat pantang menyerah, kelompok oposisi Venezuela kembali melancarkan kampanye busuknya kepada Chaves yang sedang melakukan pemulihan kesehatan di Kuba sejak Desember lalu.
Sebuah kudeta baru saja terjadi di Paraguay, yang kembali lagi mengedepankan masalah mendesak mengenai Negara dan Kekuasaan Kelas, bahwa Negara Borjuis tidak bisa digunakan untuk kemenangan rakyat pekerja seperti yang ditekankan oleh Lenin.
Rakyat Yunani yang menolak program penghematan kapitalis menemukan ekspresi politik mereka di dalam Partai SYRIZA. Marxistiki Foni mengajukan proposal 10 Poin Programatik untuk mempersenjatai SYRIZA sebagai wadah perjuangan melawan krisis kapitalisme.