Skip to content
Sosialis Revolusioner
Menu
  • Berita
  • Analisa
    • Gerakan Buruh
    • Agraria & Tani
    • Gerakan Perempuan
    • Gerakan Mahasiswa
    • Ekonomi
    • Politik
    • Pemilu
    • Hukum & Demokrasi
    • Imperialisme & Kebangsaan
    • Krisis Iklim
    • Lain-lain
  • Teori
    • Sosialisme
    • Materialisme Historis
    • Materialisme Dialektika
    • Ekonomi
    • Pembebasan Perempuan
    • Organisasi Revolusioner
    • Iptek, Seni, dan Budaya
    • Lenin & Trotsky
    • Marxisme vs Anarkisme
    • Sejarah
      • Revolusi Oktober
      • Uni Soviet
      • Revolusi Indonesia
      • Lain-lain
  • Internasional
    • Asia
    • Afrika
    • Amerika Latin
    • Amerika Utara
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Perspektif Revolusi
  • Program
  • Pendidikan
  • Bergabung
Menu

Category: Teori

“Tidak ada kemenangan revolusioner tanpa teori revolusioner”

Sosialisme

Sosialisme modern pada hakekatnya adalah, di satu pihak, produk langsung dari pengakuan atas antagonisme-antagonisme kelas yang ada di dalam masyarakat sekarang antara kaum pemilik dengan kaum bukan-pemilik, antara kaum kapitalis dengan kaum buruh-upahan; di lain pihak, dari pengakuan atas anarki yang ada di dalam produksi.

Sosialisme sejatinya adalah perubahan dari kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi (pabrik-pabrik dan kekayaan alam) menjadi kepemilikan umum atas alat-alat produksi yang disertai dengan sistem ekonomi terencana yang demokratis, dimana kekuatan pasar-bebas yang buta digantikan dengan sistem ekonomi rasional untuk memenuhi kebutuhan rakyat banyak. Dan satu-satunya kelas yang memiliki kekuatan sosial dan politik untuk membawa sosialisme adalah kelas buruh.


Gerakan Perempuan

Tidak akan ada sosialisme tanpa pembebasan perempuan. Tidak akan ada pembebasan perempuan tanpa sosialisme

Kaum buruh dan tani perempuan ditindas oleh modal, tetapi lebih dari itu, bahkan di negara borjuis yang paling demokratis pun mereka tetap tidak memiliki banyak hak-hak karena hukum tidak memberikan mereka persamaan hukum dengan pria; dan mereka juga tetap dalam “ikatan rumahtangga”, mereka tetapi menjadi “budak rumahtangga”, karena mereka dibebani secara berlebihan dengan pekerjaan dapur dan rumahtangga yang paling kotor, berat, dan membosankan.

“Di dalam keluarga, pria adalah kaum borjuis dan perempuan adalah kaum proletar” Engels


Ekonomi

Kaum kapitalis adalah pemilik alat-alat produksi. Buruh yang tidak memiliki alat-alat produksi dan hanya memiliki tenaga-kerja terpaksa harus menjualnya kepada kaum kapitalis. Yang dijual oleh buruh bukanlah nilai kerja (labour) tetapi kemampuannya untuk bekerja (labour-power), yang dibayar dengan upah yang hanya cukup untuk menjaga kelangsungannya sebagai sebuah kelas. Nilai lebih yang diproduksi oleh buruh diambil oleh kaum kapitalis sebagai laba. Inilah sumber dari eksploitasi kelas pekerja, yakni nilai lebih yang diciptakan oleh kaum buruh diambil oleh kaum modal yang tidak bekerja.

Produksi dilakukan secara sosial oleh buruh, tetapi nilai lebih produksi direbut secara pribadi oleh kapitalis. Kontradiksi di dalam kapitalisme inilah yang lalu menciptakan krisis ekonomi: siklus boom dan resesi.


Sejarah

Konsepsi materialis dari sejarah dimulai dari proposisi bahwa produksi alat-alat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan, setelah produksi, pertukaran barang-barang yang diproduksi, adalah basis dari semua struktur sosial. Dari sudut pandang ini maka sumber perubahan sosial dan revolusi politik bukan dari otak dan pemikiran manusia tetapi dari perubahan produksi dan pertukaran.


Kontrol Buruh

Kontrol buruh berarti bahwa pabrik-pabrik tidak akan dijalankan dari sudut pandang profit, tetapi dari sudut pandang kesejahteraan sosial yang dijalankan dengan demokratis. Komite-komite pabrik yang dibentuk menjadi wadah demokrasi partisipatif di dalam tempat kerja dan pabrik-pabrik, yang bukan hanya berfungsi sebagai alat ekonomi tetapi juga alat politik. Kontrol buruh adalah bentuk praktikal dari kekuasaan buruh.


Iptek, Seni, dan Budaya

“Semua ilmu pengetahuan, dalam tingkatan yang lebih besar atau lebih kecil, secara tidak terbantahkan merefleksikan tendensi-tendensi dari kelas penguasa. Semakin dekat ilmu pengetahuan melekatkan dirinya pada tugas praksis menaklukkan alam (fisika, kimia, ilmu alam secara umum), semakin besar kontribusi kemaanusiaan dan non kelasnya. Semakin dalam ilmu pengetahuan dihubungkan dengan mekanisme sosial penghisapan (ekonomi politis), atau semakin abstrak ilmu pengetahuan mengeneralisasi seluruh pengalaman umat manusia (psikologi, bukan dalam pengertian fisiologis eksperimentalnya tetapi dalam pengertian filosofis), semakin mereka mematuhi egotisme kelas dari kaum borjuis, maka semakin kecil kontribusinya pada ukuran umum pengetahuan manusia.

Tetapi terlalu naïf untuk berfikir bahwa kaum proletar harus merubah secara kritis seluruh ilmu pengetahuan  yang diwarisi dari borjuis sebelum menerapkannya pada rekonstruksi sosialis. Ini sama dengan mengatakan apa yang menjadi semangat utopian moralis: sebelum membangun sebuah masyarakat baru, kaum proletar harus membangkitkan etika komunis. Dalam faktanya, kaum proletar akan merekonstruksi etika seperti halnya ilmu pengetahuan secara radikal, tetapi mereka akan melakukannya sesudah mereka membangun sebuah masyarakat baru, meskipun secara kasar.” (Leon Trotsky, Apakah budaya proletar itu, dan mungkinkah ada?)


Trotsky

Leon Trotsky, pemimpin Revolusi Oktober bersama Lenin, pemimpin Tentara Merah pertama di sejarah, adalah salah satu sosok yang paling berpengaruh di dalam sejarah manusia. Kontribusinya bukan hanya dalam mengobarkan Revolusi Oktober 1917 dan mempertahankannya dengan membentuk Tentara Merah pertama, namun juga dalam perjuangan melawan birokratisasi yang terjadi di Uni Soviet. Yang belakangan ini adalah salah satu kontribusi terbesarnya. Ketika Marxisme sedang ditelikung oleh kaum birokrasi Stalinis dan kaum reformis, Leon Trotsky menjadi satu-satunya tiang sanggahan yang mempertahankan tradisi Bolshevisme. Apa yang disebut Trotskisme adalah gagasan-gagasan Marxisme revolusioner yang diformulasikan oleh Trotsky dalam periode badai: mengenai fasisme, birokratisasi Uni Soviet, dan revolusi di negara terbelakang.

spinoza

Zaman Pencerahan dan Rasionalisme Revolusioner Spinoza

7 May 2023 | Oleh : Hamid Alizadeh

Spinoza adalah perwakilan yang luar biasa dari zamannya. Bersama dengan pemikir Pencerahan awal lainnya seperti Francis Bacon (1561-1626), Thomas Hobbes (1588-1679) dan René Descartes (1596-1650), dia adalah salah satu tokoh sejarah yang menjulang tinggi dan mercusuar terang di masa ketika umat manusia sedang berjuang keluar dari kegelapan masyarakat feodal. 

Artist s impression of the James Webb Space Telescope pillars

Teleskop James Webb: meneropong ke alam semesta, yang tak terhingga dalam ruang dan waktu

14 April 2023 | Oleh : David García Colín dan Vincent Angerer

Namun jauh dari mengagungkan ciptaan Tuhan, JWST kini mulai mengirimkan kembali data-data yang menimbulkan kesulitan serius bagi mitos penciptaan modern: teori Big Bang. Saat meneropong lebih jauh ke luar angkasa, JWST mulai menantang prasangka-prasangka lama tentang asal usul dan perkembangan alam semesta, dan menyoroti problem ilmiah dan filsafat yang mendalam dan penting. 

img 20160330103341

Mazhab Frankfurt: Kemunafikan terorganisir ‘Marxisme’ Akademis

5 April 2023 | Oleh : Daniel Morley

 Mazhab Frankfurt mengklaim dirinya sebagai salah satu varian Marxisme, tetapi gagasan ini sesungguhnya jauh dari Marxisme. Ini hanyalah daur ulang dari oportunisme intelektual borjuis kecil. 

AI discovers art DALL E 2

Seni AI dan Muram Durja Para Pekerja Seni

8 March 2023 | Oleh : Redaksi Sosialis Revolusioner

Dengan cepat kemunculan seni AI menimbulkan keresahan d seniman dan buruh kreatif. Beberapa poin keresahan di antaranya adalah ketidakmampuan bagi mereka untuk mengalahkan peningkatan produktivitas dari AI art. Selain itu, muncul ketakutan dari seniman akan masalah hak cipta akibat karya mereka digunakan dalam algoritma AI art tanpa adanya kompensasi dan atribusi yang sesuai. Dengan adanya teknologi AI, setiap orang akan dapat dengan mudah memplagiat gaya dari seorang buruh kreatif. 

 

Fotografi Urban

Bagaimana Mengakhiri Brutalitas Polisi?

5 January 2023 | Oleh : Redaksi Sosialis Revolusioner

Dalam peradaban sebelumnya, manusia pernah hidup tanpa polisi, atau badan bersenjata yang terpisah dari masyarakat. Manusia primitif telah menghabiskan hidup di bumi untuk waktu yang lama dalam masyarakat tanpa kelas, tanpa negara, dan tanpa polisi. 

rosa luxemburg 3

Membantah Mitos Rosa Luxemburg dan Kaum Bolshevik

7 September 2022 | Oleh : Redaksi Sosialis Revolusioner

Rosa digambarkan kepada kita sebagai ‘pendukung spontanitas’ dan musuh Bolshevisme oleh orang-orang yang menyangkal perlunya membangun sebuah partai revolusioner sejati. Tetapi ini jauh dari kebenaran. 

slavery in ancient roman

Asal Mula Masyarakat Kelas

5 April 2022 | Oleh : Josh Holroyd dan Laurie O’Connel

Sebagian besar orang menganggap bahwa perbedaan kelas, perbedaan miskin dan kaya merupakan hal yang alami dan abadi. Ada juga yang menganggap bahwa kaum miskin menjadi miskin karena kelamasan mereka. Tetapi, benarkah demikian faktanya? 

tributary

Dampak Negatif Postmodernisme terhadap Ilmu Sejarah

21 March 2022 | Oleh : Alan Woods

Ada orang yang mungkin melihat seluruh alur sejarah sebagai “tidak lebih dari daftar panjang kejahatan, kebodohan, dan kemalangan umat manusia,” seperti yang ditulis oleh sejarawan Edward Gibbon. Tetapi di kedalaman yang paling dalam, ada kekuatan-kekuatan yang jauh lebih fundamental yang menggerakkan sejarah.

materialisme historis dan barbarisme 1 1

Peradaban, Barbarisme, dan Pandangan Marxis tentang Sejarah

5 January 2022 | Oleh : Alan Woods

Apa itu progres dalam sejarah? Apakah sejarah manusia mengalami progres? Jika ya, masihkah akan ada progres di masa mendatang? 

europe general strike

“Narasi Kiri” atau Perjuangan Kelas?

19 October 2021 | Oleh : Yola Kipcak

Pada dasarnya, gagasan “narasi kiri” hanyalah penolakan terhadap perjuangan kelas dan revolusi kelas pekerja tanpa pijakan ilmiah yang kokoh.

Posts pagination

Previous 1 … 3 4 5 … 18 Next

Dokumen Perspektif

srilanka
Manifesto Sosialis Revolusioner
myanmar protest
Perspektif Revolusi Indonesia: Tugas-tugas kita ke depan

©2025 Sosialis Revolusioner | Design: Newspaperly WordPress Theme