Bab 14. Marxisme dan Darwinisme Gradualisme Darwin “Kadangkala dikatakan bahwa sudut pandang dialektik adalah identik dengan evolusi. Tidak ada keraguan bahwa kedua metode ini memiliki titik-titik persinggungan. Namun, di antara keduanya terdapat…
Uncategorised
Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Bab 13. Terciptanya Pikiran
Bab 13. Terciptanya Pikiran Teka-teki Tentang Otak “Alam organik tumbuh dari alam tak hidup; alam yang hidup menghasilkan sebuah bentuk yang sanggup berpikir. Pertama-tama, kita memiliki materi, yang tidak dapat berpikir; dari…
Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Bab 12. Kelahiran Manusia
Bab 12. Kelahiran Manusia Epos Dinosaurus – Jaman Mesozoic (850-65 juta tahun lalu) Massa benua Pangaea, yang tercipta melalui tumbukan benua-benua di jaman Palaeozoic, bertahan utuh selama sekitar 100 juta tahun. Ini…
Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Bab 11. Bagaimana Kehidupan Muncul
Materi tidak pernah berada dalam keadaan diam, selalu bergerak dan berkembang dan dalam perkembangan ini ia berubah dari bentuk gerak yang satu ke bentuk yang lain dan yang lain lagi, setiap kali selalu bertambah rumit dan harmonis daripada yang terdahulu. Maka kehidupan muncul sebagai bentuk gerak materi yang sangat kompleks dan unik, yang muncul sebagai sebuah properti baru pada tahapan tertentu dalam perkembangan umum materi
Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Bab 10. Dialektika Geologi
Tidak seperti ilmu alam lainnya seperti fisika dan kimia, geologi mendasarkan dirinya, bukan pada eksperimen melainkan pada pengamatan. Sebagai akibatnya, perkembangannya ditentukan sekali oleh bagaimana hasil-hasil pengamatan tersebut dianalisa. Ini, pada gilirannya, ditentukan oleh kecenderungan filsafat dan agama pada jamannya
Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Bab 9. Big Bang
Bagi banyak orang, yang tidak terbiasa dengan pemikiran dialektik, pandangan tentang ketakberhinggaan atau infiniti pasti sulit diterima. Pandangan ini terlalu jauh bedanya dengan dunia sehari-hari yang terbatas ini.
Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Bab 8. Panah Waktu
Ilmu termodinamika adalah hasil dari revolusi industri. Pada awal abad ke-19, ditemukan bahwa energi dapat diubah-ubah menjadi berbagai bentuk, tapi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan. Inilah hukum pertama termodinamika – salah satu hukum dasar fisika. Lalu, di tahun 1850, Robert Clausius menemukan hukum kedua termodinamika. Hukum ini menyatakan bahwa “entropi” (yaitu, perbandingan antara energi yang dikandung sebuah benda dengan suhunya) selalu bertambah dalam tiap perubahan bentuk energi, contohnya, dalam sebuah mesin uap.
Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Bab 7. Teori Relativitas
Dengan penelitian yang lebih dekat, ruang dan waktu bukanlah hal yang mudah dipahami. Di abad ke-5, Santo Agustinus mengatakan: “Lalu, apa itu waktu ? Jika tidak ada yang bertanya, saya tahu apa waktu itu. Jika saya ingin menjelaskannya pada seseorang yang bertanya kepada saya, saya tidak tahu.” Kamus juga tidak banyak bermanfaat. Waktu didefinisikan sebagai “satu periode”, dan satu periode didefinisikan sebagai “waktu”. Kita tidak tambah pintar sama sekali! Pada kenyataannya, hakikat dari waktu dan ruang adalah sebuah masalah filsafat yang cukup kompleks.
Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Bab 6. Ketidakpastian dan Idealisme
Pukulan maut yang menjatuhkan mekanika Newtonian dari tahtanya sebagai sebuah teori universal dilancarkan oleh Einstein, Schrödinger, Heisenberg dan ilmuwan-ilmuwan lainnya yang membidani kelahiran mekanika kuantum di awal abad ke-20. Perilaku “partikel-partikel elementer” tidaklah dapat dijelaskan oleh mekanika klasik. Matematika jenis baru harus dikembangkan.
Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Bab 5. Revolusi dalam Fisika
Di sini kita melihat bekerjanya negasi dari negasi. Pada pandangan pertama, kita kelihatannya telah menempuh satu lingkaran penuh. Teori partikel cahaya dari Newton telah dinegasi oleh teori gelombang Maxwell. Teori ini, pada gilirannya, dinegasi pula oleh teori partikel yang baru, yang dikemukakan oleh Planck dan Einstein. Tapi hal ini tidaklah berarti kembali pada teori Newtonian lama, tapi menempuh lompatan kualitatif ke depan, dengan melibatkan satu revolusi sejati dalam ilmu pengetahuan. Semua ilmu pengetahuan harus dirombak total, termasuk hukum gravitasi Newton itu sendiri