Skip to content
Sosialis Revolusioner
Menu
  • Berita
  • Analisa
    • Gerakan Buruh
    • Agraria & Tani
    • Gerakan Perempuan
    • Gerakan Mahasiswa
    • Ekonomi
    • Politik
    • Pemilu
    • Hukum & Demokrasi
    • Imperialisme & Kebangsaan
    • Krisis Iklim
    • Lain-lain
  • Teori
    • Sejarah
      • Revolusi Oktober
      • Uni Soviet
      • Revolusi Indonesia
      • Lain-lain
    • Sosialisme
    • Materialisme Historis
    • Materialisme Dialektika
    • Ekonomi
    • Pembebasan Perempuan
    • Organisasi Revolusioner
    • Iptek, Seni, dan Budaya
    • Lenin & Trotsky
    • Marxisme vs Anarkisme
  • Internasional
    • Asia
    • Afrika
    • Amerika Latin
    • Amerika Utara
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Perspektif Revolusi
  • Program
  • Pendidikan
  • Bergabung
Menu

Jalan Maju Ke Depan: Bentuk Komite Aksi untuk Perluas dan Perdalam Bara Api Revolusi Ini!

Dipublikasi 30 August 2025 | Oleh : Redaksi Sosialis Revolusioner

Terkejut tetapi juga tidak terkejut. Api-api revolusi, yang kemarin malam dengan rakusnya melalap gedung-gedung tempat berkumpul para maling itu dan rumah-rumah anjing penjaga mereka, sesungguhnya telah dipersiapkan oleh krisis kapitalisme jauh-jauh hari, krisis yang telah mencekik rakyat pekerja begitu lamanya. Semua tampak adem ayem selama bertahun-tahun, tetapi bara dalam sekam itu cepat atau lambat memang takdirnya akan tiba. Api revolusi kini sudah menjilat-jilat dengan liarnya dan membakar siapapun yang mencoba memadamkannya.

Bila ada yang mengeluh api ini bagai bola liar tak terkendali dan mengharapkan api revolusi yang rapi, yang nyalanya seperti api kompor di dapur yang bisa diatur dengan sedikit putaran tangan saja, mereka jelas tidak pernah melihat revolusi. Kita bisa abaikan tuan nyonya ini, yang semakin hari suaranya semakin mirip penguasa.

Dua hari bara api sudah menjalar ke mana-mana. Rakyat pekerja sudah menunjukkan kepada yang empunya kekuasaan bara di dada mereka masing-masing yang selama ini terpendam, yang kini menyatu dengan jutaan rakyat lainnya menjadi api revolusi yang mengacak-acak ketenteraman kelas penguasa.

Namun kita tidak puas hanya dengan api ini. Saatnya kita embuskan api yang lebih besar lagi dan arahkan api ini ke satu tujuan: penumbangan rejim kapitalis. Apa yang telah dicapai rakyat pekerja hanya dengan pengorganisasian yang spontan sudah luar biasa karena ia telah menghancurkan kerak-kerak rutinisme dan konservatisme yang lama telah mengekangnya. Saatnya kita ubah spontanitas ini menjadi tenaga organisasi yang lebih besar lagi.

Konsolidasikan dan perluas kekuatan kita dengan membentuk komite-komite aksi di kampung-kampung buruh, di sekolah, di kampus, di pabrik, di warung kopi, di pangkalan ojol, di manapun kita temui kegeraman terhadap kelas penguasa. Gelar rapat-rapat akbar untuk secara demokratik menentukan arah perjuangan.

Organisir aksi nasional sampai ke mogok umum, yakni senjata terampuh kelas pekerja.

Organisir unit-unit pertahanan diri untuk melawan brutalitas polisi agar tidak lagi ada kawan kita yang dilindas mati. Cukup satu saja.

Generalisasi perlawanan ini untuk tumbangkan rejim dan kapitalisme.

Hanya dengan cara ini kita bisa terus memperluas bara api revolusi ini, agar tidak padam karena kehilangan momentum dengan sendirinya dan karena kelelahan sendiri. Sembari terus memukul, kelas penguasa juga menggunakan taktik wait-and-see sampai bara perjuangan rakyat padam sendiri. Komite-komite aksi dapat terus menjaga kekuatan kita dan melibatkan lebih banyak lagi lapisan baru yang segar, seperti batalion yang harus terus diperbaharui dengan pasukan-pasukan baru. Sebagai organ demokratik gerakan, komite-komite aksi juga akan membekali kita dengan ide, program dan taktik perlawanan yang semakin terarah.

Selain itu rejim kini sedang menggunakan taktik-taktik bulus. Mulutnya manis meminta maaf, sementara tangannya sibuk memukul kita dan lars sepatunya menginjak-injak kita. Jangan percaya satu pun kata dari mereka.   

Mereka telah kerahkan pula kekuatan media mereka untuk menciptakan opini publik guna menggembosi gerakan ini. Korban-korban jiwa yang berjatuhan, gambar-gambar penjarahan, dan halte-halte bus yang terbakar akan digoreng untuk dijadikan momok untuk mendiskreditkan gerakan dan membuat kita-kita menjadi ragu dan goyah. Kita harus lawan tekanan opini publik borjuis ini. Yang bersalah adalah rejim. Sumber kekerasan terbesar yang paling terorganisir dan keji adalah rejim dan aparat-aparat kerahan mereka.

Affan mati terlindas. Ratusan digebuki seperti binatang, dan ajaib belum lebih banyak lagi yang mati. Mereka perlakukan kita seperti binatang liar selama puluhan tahun, maka jangan heran kalau binatang liar ini mengamuk. Jangan goyah! Yakinlah dengan perjuangan kita!

Tidak lagi cukup kita menuntut penghapusan tunjangan rumah ataupun menuntut polisi brimob yang bersalah itu diadili. Hukuman 20 hari yang dijatuhkan kepada 7 tersangka itu sudah jelas menunjukkan rejim tidak serius. Yang kita lawan adalah keseluruhan sistem kapitalis yang ada. Maka dari itu, kami serukan:

Batalkan semua kenaikan pajak yang membebani rakyat!

Hapus semua tunjangan DPR!

Gaji semua anggota DPR setara upah buruh!

Pecat semua anggota DPR!

Pecat semua petinggi polisi!

Lucuti senjata polisi!

Sita semua harta koruptor!

Bentuk komite-komite aksi perlawanan sebagai organ demokratik rakyat!

Berjuanglah demi Revolusi dan Sosialisme!

Ingin menghancurkan kapitalisme ?
Teorganisirlah sekarang !


    Dokumen Perspektif

    srilanka
    Manifesto Sosialis Revolusioner
    myanmar protest
    Perspektif Revolusi Indonesia: Tugas-tugas kita ke depan

    ©2025 Sosialis Revolusioner | Design: Newspaperly WordPress Theme