Bila ada satu hal yang bisa kita semua pelajari dari pandemi Covid-19, tidak ada bencana yang murni alam.
Memperingati 150 Tahun Komune Paris 1871
Kaum Komunard berusaha membangun sebuah negara yang baru, Negara Buruh, di atas puing-puing negara kapitalis. Namun, mereka tidak memiliki waktu untuk mengkonsolidasikan kekuasaan mereka. Keterisolasian – di Prancis yang mayoritas masih agraris – adalah hal yang fatal bagi mereka.
Hari ini, mayoritas rakyat adalah pekerja upahan. Fondasi untuk revolusi sosialis jauh lebih matang dibandingkan di abad ke-19. Oleh karenanya, semuanya tergantung pada kita untuk mewujudkan masyarakat sosialis yang demokratik, yang diperjuangkan oleh kaum Komunard sampai titik darah penghabisan.
Gejolak Revolusi di Myanmar
Segera setelah rakyat menyingkirkan junta militer dari panggung politik, mereka akan dihadapkan dengan realitas keras bahwa tuntutan-tuntutan yang mereka kedepankan – pemilu yang bebas dan jujur, parlemen yang demokratik, pekerjaan untuk semua orang, upah layak, tanah untuk tani, akses universal ke pelayanan sosial – tidak akan bisa dipenuhi dalam batas-batas kapitalisme. Bahkan pelucutan sepenuhnya seluruh kekuatan militer di Myanmar hanya bisa terpenuhi secara efektif dan konsekuen akan membutuhkan langkah-langkah revolusioner di luar batas-batas kapitalisme.
Mimpi Universal Basic Income yang tak Kunjung Tiba
Apakah Universal Basic Income dapat menjadi solusi bagi krisis kapitalism?
Setahun Pandemi dan Pelajarannya
Jelas yang dibutuhkan adalah distribusi vaksin yang merata setiap negara. Tapi kenyataannya semua terhalang oleh monopoli sejumlah negara yang lebih dulu mengembangkan anti virus. Siapa yang diuntungkan dari proses ini adalah jelas para pebisnis perusahaan farmasi besar. Tapi siapa yang bisa menantang dominasi ini? Tidak ada satu pun yang bisa menantang ini. Selama sistem ini tidak digulingkan, maka dominasi profit atas nyawa manusia akan terus terjadi.
Golput Saja Tidak Cukup, Saatnya Membangun Partai Buruh!
Jika kita mencoba melakukan introspeksi, aksi golput dilakukan karena tidak adanya politisi yang mampu mewakili rakyat Indonesia. Dengan demikian, perjuangan ini tidak cukup dengan hanya mengajak masyarakat untuk golput.
Tapi apa yang dibutuhkan? Berikut perspektif kami. Selamat membaca.
Bagaimana Kaum Marxis Menyikapi Pembubaran FPI
Pembubaran FPI oleh pemerintah Jokowi belum lama ini menyebabkan kekisruhan di antara para “pejuang demokrasi” dari semua spektrum politik.
Ulasan Buku Hikayat Tirani Besi: Bagaimana Anarkisme Melihat Revolusi Rusia?
Sangat penting bagi siapapun pembaca buku ini untuk melengkapi pengetahuannya mengenai Revolusi Rusia dari sudut pandang perjuangan kelas.
Belajar Revolusi Oktober: Bangkit dari Kekalahan Revolusi 1905
Bagaiamana Revolusi 1905 menjadi persiapan bagi kemenangan Bolshevisme pada Revolusi Oktober
Membangun Partai Kader Revolusioner – Sebuah Perspektif Awal
Setiap kali kapitalisme memasuki krisis, ia akan mendorong rakyat pekerja untuk bergerak.