Skip to content
Sosialis Revolusioner
Menu
  • Berita
  • Analisa
    • Gerakan Buruh
    • Agraria & Tani
    • Gerakan Perempuan
    • Gerakan Mahasiswa
    • Ekonomi
    • Politik
    • Pemilu
    • Hukum & Demokrasi
    • Imperialisme & Kebangsaan
    • Krisis Iklim
    • Lain-lain
  • Teori
    • Sosialisme
    • Materialisme Historis
    • Materialisme Dialektika
    • Ekonomi
    • Pembebasan Perempuan
    • Organisasi Revolusioner
    • Iptek, Seni, dan Budaya
    • Lenin & Trotsky
    • Marxisme vs Anarkisme
    • Sejarah
      • Revolusi Oktober
      • Uni Soviet
      • Revolusi Indonesia
      • Lain-lain
  • Internasional
    • Asia
    • Afrika
    • Amerika Latin
    • Amerika Utara
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Perspektif Revolusi
  • Program
  • Pendidikan
  • Bergabung
Menu
G.W.F. Hegel by Sichling after Sebbers

Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Bab 3. Materialisme Dialektik

12 September 2017 | Oleh : Alan Woods and Ted Grant

Dialektika adalah sebuah cara untuk melihat alam semesta dan masyarakat, yang berangkat dari aksioma bahwa segala hal berada dalam kondisi yang selalu berubah dan mengalir. Ia menjelaskan bahwa perubahan dan pergerakan melibatkan kontradiksi dan hanya dapat terjadi melalui kontradiksi itu. Jadi, bukannya sebuah garis progres yang mulus dan tak terputus-putus, melalui dialektika kita mendapati satu garis yang di sana-sini disela dengan periode-periode yang mendadak dan meledak-ledak, di mana akumulasi dari perubahan-perubahan yang kecil-kecil (perubahan kuantitatif) menjalani satu percepatan yang tinggi, di mana kuantitas diubah menjadi kualitas.

Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Bab 2. Filsafat dan Agama

12 September 2017 | Oleh : Alan Woods and Ted Grant

Mereka yang bersikeras bahwa mereka tidak menganut filsafat apapun telah jatuh ke dalam kekeliruan. Alam semesta membenci kevakuman. Orang-orang yang tidak memiliki sebuah filsafat yang tersusun secara koherenniscaya akan otomatis menjadi cermin dari ide-ide dan prasangka yang berlaku dalam masyarakat dan jaman di mana mereka hidup. Hal ini berarti, dalam konteks tertentu, bahwa kepala mereka akan penuh dengan ide-ide yang dicekokkan melalui koran, televisi, mimbar khotbah dan ruang-ruang kelas, semua yang secara setia merupakan cerminan dari kepentingan dan moralitas dari sistem kemasyarakatan yang sedang berlaku.

M E

Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Bab 1. Introduksi

12 September 2017 | Oleh : Alan Woods and Ted Grant

Nalar yang Memberontak ditulis ketika gerakan revolusioner dunia sedang mengalami kemunduran. Runtuhnya Uni Soviet menciptakan mood pesimis dan putus asa. Para pembela kapitalisme meluncurkan sebuah kampanye ofensif ideologis yang besar untuk menghancurkan gagasan-gagasan sosialisme dan Marxisme. Mereka menjanjikan kepada kita sebuah masa depan yang damai, makmur dan demokratis, yang mereka bilang adalah hasil dari keajaiban ekonomi pasar bebas. Buku ini membela kebenaran ide-ide filosofi Marx dan Engels dengan memaparkan penemuan-penemuan ilmiah abad ke 20 yang memberikan konfirmasi terhadap metode filosofi Marxisme, yakni dialektika materialisme.

Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Pengantar Penulis

12 September 2017 | Oleh : Alan Woods and Ted Grant

Pengantar Penulis untuk Edisi Bahasa Indonesia Saya telah diminta untuk menulis sebuah pengantar pendek untuk para pembaca di Indonesia, “terutama mempertimbangkan bahwa beberapa bagian dari buku ini dapat dianggap murtad bagi orang-orang…

Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Pendahuluan

7 September 2017 | Oleh : Alan Woods and Ted Grant

  Pendahuluan “Ada hantu bergentayangan di Eropa.” (Manifesto Komunis) Mark Twain pernah berkelakar bahwa kabar burung tentang kematiannya telah dibesar-besarkan. Juga merupakan fakta yang mencolok bahwa, selama 150 tahun terakhir, Marxisme telah…

Pembacaan teks proklamasi kemerdekaan

Indonesia Merdeka untuk Segenap Rakyat atau Segelintir Orang?

23 August 2017 | Oleh : Redaksi Sosialis Revolusioner

Cita-cita kemerdekaan 1945 bukan dikhianati, tetapi memang hasilnya tidak bisa lain dari apa yang kita lihat sekarang selama kita masih berada di bawah kerangka kapitalisme dan negara borjuis.

majelis konstituante venezuela

Majelis Konstituante dan Serangan Kontra-Revolusi (Wawancara Dengan Aktivis dari Venezuela)

4 August 2017 | Oleh : Redaksi Sosialis Revolusioner

Berikut adalah wawancara dengan seorang aktivis revolusioner dari Venezuela mengenai situasi krisis politik yang sedang berkembang dan apa jalan keluar bagi Revolusi Bolivarian.

poster 1905

Bolshevisme, Jalan Menuju Revolusi: Bab 16. Revolusi Permanen dan Tugas Revolusi Rusia

2 August 2017 | Oleh : Alan Woods

Periode kemunduran membawa serta kebingungan ideologis. Keluar dari pasang surut ini dengan kekuatan yang lengkap adalah tugas yang diemban Lenin.

Unit Kerja Presiden – Pembinaan Ideologi Pancasila dan Keretakan dalam Rejim Jokowi

26 July 2017 | Oleh : Redaksi Sosialis Revolusioner

Jokowi berusaha menepis tuduhan ini dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menunjukkan bahwa dia adalah seorang yang tegas, yang anti-komunis, yang siap menggebuk siapa saja, ormas maupun partai, yang anti terhadap Pancasila.

Our forces are infinite

Belajar Revolusi Oktober: Masalah Kebangsaan

14 July 2017 | Oleh : Redaksi Sosialis Revolusioner

Pada akhirnya penyelesaian masalah kebangsaan yang sepenuh-penuhnya hanya bisa tercapai lewat revolusi sosialis oleh kaum proletariat. Inilah pelajaran dari Revolusi Oktober. 

Posts pagination

Previous 1 … 35 36 37 … 69 Next

Dokumen Perspektif

srilanka
Manifesto Sosialis Revolusioner
myanmar protest
Perspektif Revolusi Indonesia: Tugas-tugas kita ke depan

©2025 Sosialis Revolusioner | Design: Newspaperly WordPress Theme