
Masa Muda Lenin
Memperingati hari ulang tahun Lenin, kami terbitkan artikel yang mengulas mengenai masa muda Lenin dan masa-masa awal yang membentuk perkembangan politik masa depannya.
Memperingati hari ulang tahun Lenin, kami terbitkan artikel yang mengulas mengenai masa muda Lenin dan masa-masa awal yang membentuk perkembangan politik masa depannya.
Pada hari kematiannya, kata-kata ini bergema di pikiranku. Sekarang Hugo Chavez sudah tiada. Masa depan Revolusi Bolivarian dan gerak majunya menuju sosialisme akan bergantung pada kaum buruh, kaum miskin, kaum tani, dan pemuda revolusioner – orang-orang yang telah menjadi daya kemudi revolusi dan telah membelanya dalam semua momen kunci. Segalanya bergantung pada mereka.
Kenyataan yang pahit adalah bahwa ini adalah sebuah kemenangan yang sangat tipis, dan harus menjadi peringatan serius untuk revolusi. Sejak 7 Oktober, Revolusi Bolivarian telah kehilangan 680 ribu suara, sementara Capriles meraih jumlah yang sama. Mood di antara massa revolusioner adalah mood sukacita setelah berhasil meraih satu kemenangan lagi, tetapi pada saat yang sama ada mood oto-kritik yang militan.
Hari ini hampir 85% migas Indonesia ada di tangan asing. Kendati kekayaan migas yang besar, negeri kita tetap tidak mampu mensejahterakan rakyatnya.
Yang menghalangi buruh dari mempertahankan diri mereka bukanlah masalah teknis, tetapi rantai yang lama mengikat pikiran mereka dan menjajah pikiran mereka, yang membuat mereka pasif dan penurut.
Belum lama ini, telah terjadi penyerangan kepada para buruh SPBI-KASBI di Gresik yang sedang mogok oleh sekelompok orang yang menyebut diri mereka sebagai anggota dari suatu serikat buruh.
Aku bukan seorang Chavista. Tapi wafatnya Hugo Chavez membuatku merasa sangat terpukul. Seperti kata Bung Karno: Yo sanak, yo kadang, malah yen mati aku sing kelangan.
Perspektif tidak membuat mujizat. Akan tetapi, kerja keras yang sabar dapat menciptakan mujizat di hari depan, seperti halnya kaum Marxis Rusia merebut kekuasaan setelah puluhan tahun kerja keras yang sabar.
Tugas-tugas mengakhiri semua permasalahan negeri ini terletak di punggung kelas buruh sebagai garda depan bangsa. Mengganti semua institusi borjuis dengan institusi kelas buruh. Tidak ada ilusi bagi rakyat untuk perjuangan kembali pada demokrasi borjuis.
“Seluruh kelas buruh adalah satu hal, dan partai Sosial Demokratik adalah hal yang lain, karena partai ini hanya membentuk sebuah barisan yang ditarik dari kelas buruh – dan awalnya sebuah barisan yang sangat kecil … Saya berpikir bahwa perjuangan politik harus segera dimulai oleh partai kita yang mewakili garda depan proletariat, stratanya yang paling konsisten dan revolusioner.”