Peristiwa-peristiwa terkini di Iran merupakan hal yang sangat penting bagi kaum buruh di seluruh dunia. Dua puluh tahun setelah revolusi anti-Shah dibelokkan dari relnya dan diubah menjadi lorong buntu oleh para fundamentalis, rakyat sekali lagi mulai bergerak. Demonstrasi mahasiswa, kemenangan besar-besaran dari para “reforman” dalam pemilihan umum, kesemuanya ini adalah indikasi akan adanya perubahan fundamental dalam situasi. Publikasi dari buku Dr. Zayar dengan demikian tidak memerlukan justifikasi khusus.
Revolusi Iran – Sejarah dan Hari Depannya – Bab VII – Perspektif Iran
Rezim kontra-revolusi Khomeini telah mendapat basis sosial pada kaum borjuis kecil dan proletar kelas bawah. Lapisan ini memiliki kepentingan material dalam mendukung rezim. Mereka menduduki properti milik mantan kroni Shah yang melarikan diri ke luar negeri, tidak lagi membayar sewa dan bunga gadai ke bank dan lain-lain. Khomeini juga mendapat dukungan berjuta rakyat miskin dari kelas pekerja yang datang dari pelosok desa menuju ke kota demi pekerjaan. Mayoritas mereka bekerja di sektor konstruksi dengan kondisi yang menyedihkan. Melalui Komiteh (komite revolusioner) yang muncul setelah pergolakan, rezim mulai mendistribusikan obat-obatan dan sandang terhadap para buruh, dan menyediakan tempat berteduh bagi mereka berupa masjid-masjid.
Revolusi Iran – Sejarah dan Hari Depannya – Bab VI – Ekonomi Kontra Revolusi
Setelah revolusi terjadi, para mullah menjanjikan rakyat sebuah akhir eksploitasi. Mereka menegaskan bahwa keadilan hanya mungkin terwujud apabila Iran kembali ke warisan Islam yang murni, sebagaimana model Ummah di Arab abad ke-7. Partai Islam Republik (PIR) mempoklamirkan tujuannya berupa Islamisasi masyarakat, berupa penelusuran kembali nilai-nilai budaya Islam, menurunkan ketergantungan Iran atas pendapatan minyak bumi, menaikkan standar hidup populasi umum dan mengurangi ketidakadilan yang menjiwai karakteristik pembeda dari rezim pendahulunya. Dalam dua puluh tahun sejak para mullah yang fundamentalis membentuk pmerintahan, Iran sekedar memetik keberhasilan yang terbatas dalam mencapai tujuan ekonominya dan hal ini telah mengobarkan ketidakpuasan di seluruh penjuru Iran.
Serangan udara AS dan Inggris dimulai – Lawan perang imperialis di Afghanistan!
Serangan bom terhadap Afghanistan telah dimulai. Negara terkuat dan terkaya di dunia, Amerika Serikat, tengah membom salah satu negara termiskin di planet ini. Dan Inggris, seperti biasanya, bersikap seperti hewan peliharaan yang taat pada imperialisme AS. Betapapun mereka berusaha untuk menutupinya, perang ini bukanlah soal “keadilan” ataupun “melawan terorisme”. Tujuan yang sesungghunya dari perang ini adalah untuk meneror rakyat di negara-negara bekas jajahan, untuk mengintimidasi mereka agar mereka menerima kehendak negara-negara yang kaya dan kuat. Ini adalah sebuah peringatan: ‘anda turuti perkataan kami, atau anda akan mendapatkan bom!’
Timur Tengah: Di Bibir Jurang Kehancuran – Revolusi Sosialis, Satu-satunya jalan keluar!
Dalam Alkitab Israel menyatakan Palestina sebagai “tanah yang dialiri susu dan madu”. Mungkin hal ini akan bisa terjadi sekali lagi dengan dasar federasi sosial dan rencana produksi bersama. Timur Tengah mempunyai sumberdaya besar yang belum diolah. Rencana ekonomi Sosialis akan membebaskan Timur Tengah dari cengkraman imperialisme untuk selamanya. Rencana ini akan menjatuhkan para penguasa feodal yang korup yang memonopoli kekayaan minyak yang harusnya menjadi milik seluruh rakyat. Kemiskinan dan perang saling berkaitan satu sama lain. Sumberdaya demikian di keluarkan untuk tujuan produktif akan membuat wilayah padang pasir itu menjadi semarak bunga.
Indonesia: Mata Rantai Paling Lemah Kapitalisme Asia Tenggara
Artikel ini menyajikan ringkasan situasi ekonomi kapitalisme Indoneisia masa kini dan masa mendatang. Artikel ini juga melihat implikasi perjuangan kelas pekerja dan mengembangkan garis-garis besar tanggapan programatik sosialis terhadap krisis sistem ini.
Materialisme Dialektis
Artikel ini membahas filsafat yang sangat penting untuk kelas pekerja, sebagai senjata perjuangan yang akan mengantarkan kelas pekerja menumbangkan kapitalisme & membangun tatanan yang lebih adil.
Selamat membaca.
Periode Pertama Partai Komunis Indonesia: 1914-1926 – Sebuah Ringkasan
Dokumen ini menyusuri kembali periode pertama PKI sampai pemberontakan yang kurang persiapannya pada tahun 1926. Yang memuat berbagai pelajaran yang amat berharga bagi pembangunan partai Marxis dewasa ini. Kita selayaknya tidak melulu belajar dari segala kesuksesan yang dicapai pada masa tersebut, melainkan juga memetik pelajaran dari kelemahan-kelemahan fatal yang dilakukan oleh PKI waktu itu. Di dalam dokumen ini disajikan bimbingan yang penting bagi generasi baru angkatan muda Indonesia yang bertekad membangun organisasi yang sosialis Marxis.
Di atas Mata Pisau, Perspektif bagi Ekonomi Dunia
“Pulihnya Asia secara mencengangkan” –kepala berita semacam ini
mulai bermunculan di koran dalam beberapa bulan terakhir. Rupanya,
setelah diguncang dampak crash pasar modal di tahun 1997, kini mereka
dengan penuh cemas mencari tanda-tanda kebangkitan kembali di Asia
dan Eropa sebagai bukti bahwa dunia telah terhindar dari resesi.
Sekali lagi para pendukung apa yang disebut Paradigma Ekonomi Baru
memproklamirkan kejayaan pasar bebas.
Marxisme dan Perjuangan Melawan Imperialisme
Perjuangan melawan imperialisme adalah perjuangan melawan kapitalisme, dan satu-satunya kelas yang secara konsisten dapat memenuhi tugas ini adalah kelas buruh.