Perjuangan guna mendapatkan pasar dan profit merupakan hal utama dalam sistem kapitalis. Para pemilik modal berusaha menekan biaya produksi semurah mungkin guna meraih keuntungan sebesar-besarnya. Biasanya mereka mengurangi biaya produksi dengan cara memodernisasi mesin atau menekan upah buruh. Karena upah merupakan komponen dalam biaya produksi, maka upah harus bisa ditekan seminimal mungkin agar profit melambung setinggi mungkin. Entah memodernisasi mesin atau menekan upah buruh, kedua cara ini sama-sama merugikan kehidupan kaum buruh.
Pemilik modal selalu mencari cara untuk menekan buruh. Biasanya cara pertama yang sering ditemui untuk menekan biaya produksi adalah langsung memangkas upah. Dalam kondisi di mana ada serikat buruh yang kuat cara ini biasanya tidak efektif karena buruh akan melawan. Pemilik modal lantas menggunakan cara-cara lebih lunak, dan salah satunya adalah program pensiun dini.
Program pensiun dini adalah program yang ditawarkan kelas kapitalis guna mengurangi biaya produksi. Biasanya program ini diikuti banyak buruh karena menjanjikan uang pesangon yang sekilas terlihat besar. Harapan tentang besaran uang pesangon dari program pensiun dini biasanya membuai selapisan buruh, terutama karena mereka tidak pernah memegang uang sebesar itu.
Mereka sudah berangan-angan untuk apa dan bagaimana memanfatkan uang pesangon yang didapatnya hingga tidak banyak dari mereka berpikir tentang biaya hidup sehari-hari ke depannya yang mesti ditanggung. Sudah banyak pengalaman kaum buruh yang menyesal karena menukar pekerjaan dengan uang pesangon ini. Mereka kehilangan sumber pendapatan dan ditambah pula harus menanggung biaya hidup sehari-hari.
Kaum buruh mesti memahami maksud dari program ini, yang tidak lain tidak bukan adalah cara pemilik modal untuk mengurangi biaya produksi. Di tengah krisis ekonomi yang melanda dunia, banyak perusahaan berbondong-bondong mengurangi jumlah para pekerjanya. Pemilik modal akan selalu berdalih bahwa mereka merugi, kalah bersaing, dan lain-lain untuk mengurangi tenaga kerja.
Bila banyak perusahaan melakukan program pensiun dini, akan sangat sulit bagi buruh yang sudah tidak bekerja untuk menemukan lapangan pekerjaan baru. Tingkat pengangguran akan meningkat. Begitu pula nasib buruh yang masih bekerja juga tidak lebih baik. Mereka akan dipaksa bekerja lebih keras. Kerja yang sebelumnya dikerjakan sepuluh orang sekarang dikerjakan oleh lima orang saja. Pada analisa terakhir program pensiun dini adalah program PHK yang dilakukan secara terselubung.
Kaum buruh tidak boleh terpedaya. Kaum buruh harus melawan setiap upaya pengurangan tenaga kerja dan berjuang untuk mengakhiri pengangguran. Dalam perjuangan ini serikat buruh harus mengambil kepemimpinan yang tegas untuk menolak program pensiun dini. Hanya buruh yang tersatukan dan terorganisir dalam serikat buruh yang bisa menawarkan perlawanan berarti terhadap pemilik modal.