Sejak Senin 15 September hingga hari ini, ribuan mahasiswa Timor Leste dari berbagai universitas melakukan demonstrasi di depan gedung parlemen. Aksi ini merupakan respons para mahasiswa terhadap kebijakan pengadaan mobil baru kepada anggota parlemen. Berikut ini merupakan pernyataan dari Marxista Revolusionariu, organisasi sosialis revolusioner di Timor Leste, dalam menanggapi kebijakan di atas sejak awal sebelum peristiwa demonstrasi ini bergulir.
SERUAN KEPADA KAUM MUDA, RAKYAT PEKERJA DAN SELURUH KAUM TERTINDAS
Kepada mahasiswa, pelajar, pemuda, buruh, petani dan kaum miskin lainnya. Kita baru saja memperingati hari referendum yang ke-26, hari dimana bangsa ini berhasil melepaskan diri dari kolonialisme Indonesia melalui referendum dan berdiri sendiri sebagai sebuah bangsa. Namun setelah perayaan ini, kita mendapati para anggota parlemen memutuskan untuk menghabiskan anggaran senilai 4 juta dolar AS, demi membeli mobil mewah untuk diri mereka sendiri. Sementara rakyat Timor-Leste tengah mengalami kemelaratan.
Ini bukan pertama kalinya mereka melakukan hal tersebut tetapi telah berulang kali. Seharusnya anggaran tersebut dialokasikan untuk memperbaiki sistem pendidikan dan kesehatan di Timor-Leste yang saat ini memprihatinkan. Demikian juga sektor-sektor yang lebih produktif demi masa depan rakyat Timor-Leste. Sayangnya semua ini mereka anggap tidak penting dan bukan prioritas mereka. Ini menunjukkan bahwa parlemen borjuis tidak benar-benar mewakili rakyat miskin.
Saat ini, sebagian besar rakyat Timor-Leste masih hidup di bawah garis kemiskinan. Upah buruh lebih kecil berkali-kali lipat dibandingkan gaji anggota parlemen, pengangguran masih merajalela, masalah kesehatan yang belum memadai, infrastruktur jalan dan fasilitas umum lainnya yang masih sangat minim, terutama di wilayah pedesaan, angka buta huruf yang masih menjadi masalah serius dan sistem pendidikan Timor-Leste yang masih bermasalah. Mulai dari kurangnya infrastruktur sekolah, kekurangan guru dan kualitas pendidikan yang rendah, serta anggaran pendidikan hanya menyentuh 10% dari APBN. Semua masalah yang telah disebutkan di atas seharusnya menjadi prioritas dan bersifat krusial untuk segera diselesaikan.
Semua yang telah dipaparkan di atas sudah cukup menjelaskan bahwa, anggota parlemen tidak bekerja untuk kepentingan kesejahteraan rakyat pekerja. Selama ini dengan bangganya mereka mengatakan bahwa mereka adalah representasi dan menyuarakan kepentingan rakyat kecil, itu hanya omong kosong untuk menutupi fakta bahwa mereka hanya mewakili kepentingan mereka dan kroni-kroni mereka kaum kaya.
Sudah 26 tahun kita memilih untuk merdeka, namun nyatanya yang menikmatinya hanya segelintir parasit ini. Mereka yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Harus kita sadari bahwa kelas pekerja lah yang menciptakan kekayaan, namun yang menikmati kesejahteraan hanyalah mereka yang kita sebut hari ini kaum kaya dan para pejabatnya.
Oleh karena itu kita tidak bisa terus berdiam untuk dibohongi setiap saat. Sudah waktunya kita bangkit melawan mereka. Kita menginginkan seluruh rakyat Timor Leste 100%. Bukan merdeka setengah-setengah. Kita ingin merdeka mendapatkan kesehatan, merdeka mendapatkan pendidikan yang berkualitas tinggi, merdeka mendapatkan pekerjaan, merdeka mendapatkan upah yang layak, merdeka mendapatkan rumah layak, ringkasnya merdeka untuk mendapatkan kekayaan kita yang telah dicuri oleh mereka.
Kemerdekaan tersebut tidak akan kita dapatkan jika keputusan politik ada di tangan parasit-parasit tersebut. Demikian juga aset-aset vital nasional masih di tangan kelas kapitalis. Sudah saatnya bangun pemerintahan rakyat pekerja dan kaum miskin. Bubarkan parlemen borjuis dan bangun dewan rakyat! Gaji pejabat setara upah minimum buruh! Nasionalisasi seluruh aset vital ekonomi di bawah kontrol rakyat pekerja! Bangun Ekonomi Terencana! Distribusi kesejahteraan untuk seluruh rakyat Timor leste!
Kepada seluruh kaum muda, kelas pekerja dan kaum tertindas lainnya, bergabunglah bersama kami, bersatu menghancurkan kapitalisme, bangun sosialisme!
Hidup Sosialisme!
Marxista Revolusionariu