
Trump dan Krisis Imperialisme Eropa
Kemunduran ekonomi Eropa, yang belum pernah terjadi sejak Perang Dunia Kedua, memicu kebangkitan populisme sayap kanan dan radikalisasi politik di tengah krisis imperialisme global dan kepresidenan Trump.
Kemunduran ekonomi Eropa, yang belum pernah terjadi sejak Perang Dunia Kedua, memicu kebangkitan populisme sayap kanan dan radikalisasi politik di tengah krisis imperialisme global dan kepresidenan Trump.
Imperialisme Amerika versi Trump adalah imperialisme tanpa kedok—langsung, kasar, dan jujur dalam mengejar kepentingan nasional, baik di Gaza, Suriah, maupun Ukraina, tanpa repot-repot berbicara tentang nilai-nilai demokrasi atau aturan internasional.
Bagaikan pesawat yang memasuki zona turbulensi, dunia internasional mengalami gejolak hebat dalam beberapa minggu pertama kepresidenan kedua Donald Trump, menandai pergeseran fundamental dalam cara Amerika Serikat memposisikan dirinya di panggung global.
Kapitalisme tengah memasuki periode kemunduran terminal. Peradaban manusia sungguh terancam oleh sistem yang sedang sekarat ini. Kelas borjuasi sudah tidak lagi memiliki alasan untuk terus hidup, dan adalah tugas kelas proletar untuk mengakhirinya.
Manifesto berikut ini sangat penting bagi gerakan sosialis revolusioner dunia. Kami menghimbau seluruh pembaca untuk mempelajarinya secara menyeluruh dan menyebarkannya seluas-luasnya.
Bila kita dapat rangkum proses ini dalam satu kalimat, ini yang bisa kita katakan: dunia yang lama tengah sekarat, sementara dunia yang baru tengah susah payah dilahirkan.
Pandemi telah mengekspos kebangkrutan kapitalisme. Tugas kita adalah menumbangkannya.
Berikut adalah Perspektif Dunia yang menyajikan analisa umum kami mengenai proses-proses fundamental yang tengah bergulir dalam perpolitikan dunia.
Setiap kali kapitalisme memasuki krisis, ia akan mendorong rakyat pekerja untuk bergerak.
Kita tengah melalui sebuah titik balik menentukan dalam sejarah, di mana kapitalisme menemui jalan buntu dan memasuki krisis terdalamnya.