Gejala-gejala awal degenerasi birokratik di Rusia sudah diperhatikan oleh Lenin di dua tahun terakhir kehidupan aktif politiknya.
Teori
“Tidak ada kemenangan revolusioner tanpa teori revolusioner”
Sosialisme
Sosialisme modern pada hakekatnya adalah, di satu pihak, produk langsung dari pengakuan atas antagonisme-antagonisme kelas yang ada di dalam masyarakat sekarang antara kaum pemilik dengan kaum bukan-pemilik, antara kaum kapitalis dengan kaum buruh-upahan; di lain pihak, dari pengakuan atas anarki yang ada di dalam produksi.
Sosialisme sejatinya adalah perubahan dari kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi (pabrik-pabrik dan kekayaan alam) menjadi kepemilikan umum atas alat-alat produksi yang disertai dengan sistem ekonomi terencana yang demokratis, dimana kekuatan pasar-bebas yang buta digantikan dengan sistem ekonomi rasional untuk memenuhi kebutuhan rakyat banyak. Dan satu-satunya kelas yang memiliki kekuatan sosial dan politik untuk membawa sosialisme adalah kelas buruh.
Gerakan Perempuan
Tidak akan ada sosialisme tanpa pembebasan perempuan. Tidak akan ada pembebasan perempuan tanpa sosialisme
Kaum buruh dan tani perempuan ditindas oleh modal, tetapi lebih dari itu, bahkan di negara borjuis yang paling demokratis pun mereka tetap tidak memiliki banyak hak-hak karena hukum tidak memberikan mereka persamaan hukum dengan pria; dan mereka juga tetap dalam “ikatan rumahtangga”, mereka tetapi menjadi “budak rumahtangga”, karena mereka dibebani secara berlebihan dengan pekerjaan dapur dan rumahtangga yang paling kotor, berat, dan membosankan.
“Di dalam keluarga, pria adalah kaum borjuis dan perempuan adalah kaum proletar” Engels
Ekonomi
Kaum kapitalis adalah pemilik alat-alat produksi. Buruh yang tidak memiliki alat-alat produksi dan hanya memiliki tenaga-kerja terpaksa harus menjualnya kepada kaum kapitalis. Yang dijual oleh buruh bukanlah nilai kerja (labour) tetapi kemampuannya untuk bekerja (labour-power), yang dibayar dengan upah yang hanya cukup untuk menjaga kelangsungannya sebagai sebuah kelas. Nilai lebih yang diproduksi oleh buruh diambil oleh kaum kapitalis sebagai laba. Inilah sumber dari eksploitasi kelas pekerja, yakni nilai lebih yang diciptakan oleh kaum buruh diambil oleh kaum modal yang tidak bekerja.
Produksi dilakukan secara sosial oleh buruh, tetapi nilai lebih produksi direbut secara pribadi oleh kapitalis. Kontradiksi di dalam kapitalisme inilah yang lalu menciptakan krisis ekonomi: siklus boom dan resesi.
Sejarah
Konsepsi materialis dari sejarah dimulai dari proposisi bahwa produksi alat-alat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan, setelah produksi, pertukaran barang-barang yang diproduksi, adalah basis dari semua struktur sosial. Dari sudut pandang ini maka sumber perubahan sosial dan revolusi politik bukan dari otak dan pemikiran manusia tetapi dari perubahan produksi dan pertukaran.
Kontrol Buruh
Kontrol buruh berarti bahwa pabrik-pabrik tidak akan dijalankan dari sudut pandang profit, tetapi dari sudut pandang kesejahteraan sosial yang dijalankan dengan demokratis. Komite-komite pabrik yang dibentuk menjadi wadah demokrasi partisipatif di dalam tempat kerja dan pabrik-pabrik, yang bukan hanya berfungsi sebagai alat ekonomi tetapi juga alat politik. Kontrol buruh adalah bentuk praktikal dari kekuasaan buruh.
Iptek, Seni, dan Budaya
“Semua ilmu pengetahuan, dalam tingkatan yang lebih besar atau lebih kecil, secara tidak terbantahkan merefleksikan tendensi-tendensi dari kelas penguasa. Semakin dekat ilmu pengetahuan melekatkan dirinya pada tugas praksis menaklukkan alam (fisika, kimia, ilmu alam secara umum), semakin besar kontribusi kemaanusiaan dan non kelasnya. Semakin dalam ilmu pengetahuan dihubungkan dengan mekanisme sosial penghisapan (ekonomi politis), atau semakin abstrak ilmu pengetahuan mengeneralisasi seluruh pengalaman umat manusia (psikologi, bukan dalam pengertian fisiologis eksperimentalnya tetapi dalam pengertian filosofis), semakin mereka mematuhi egotisme kelas dari kaum borjuis, maka semakin kecil kontribusinya pada ukuran umum pengetahuan manusia.
Tetapi terlalu naïf untuk berfikir bahwa kaum proletar harus merubah secara kritis seluruh ilmu pengetahuan yang diwarisi dari borjuis sebelum menerapkannya pada rekonstruksi sosialis. Ini sama dengan mengatakan apa yang menjadi semangat utopian moralis: sebelum membangun sebuah masyarakat baru, kaum proletar harus membangkitkan etika komunis. Dalam faktanya, kaum proletar akan merekonstruksi etika seperti halnya ilmu pengetahuan secara radikal, tetapi mereka akan melakukannya sesudah mereka membangun sebuah masyarakat baru, meskipun secara kasar.” (Leon Trotsky, Apakah budaya proletar itu, dan mungkinkah ada?)
Trotsky
Leon Trotsky, pemimpin Revolusi Oktober bersama Lenin, pemimpin Tentara Merah pertama di sejarah, adalah salah satu sosok yang paling berpengaruh di dalam sejarah manusia. Kontribusinya bukan hanya dalam mengobarkan Revolusi Oktober 1917 dan mempertahankannya dengan membentuk Tentara Merah pertama, namun juga dalam perjuangan melawan birokratisasi yang terjadi di Uni Soviet. Yang belakangan ini adalah salah satu kontribusi terbesarnya. Ketika Marxisme sedang ditelikung oleh kaum birokrasi Stalinis dan kaum reformis, Leon Trotsky menjadi satu-satunya tiang sanggahan yang mempertahankan tradisi Bolshevisme. Apa yang disebut Trotskisme adalah gagasan-gagasan Marxisme revolusioner yang diformulasikan oleh Trotsky dalam periode badai: mengenai fasisme, birokratisasi Uni Soviet, dan revolusi di negara terbelakang.
Lenin 100 Tahun Kemudian (Haul ke-100)
Tanggal 21 Januari 2024 menandai peringatan seratus tahun wafatnya Vladimir Ilyich Ulyanov, yang lebih dikenal dunia sebagai Lenin. Tidak diragukan lagi, dia adalah salah satu tokoh revolusioner terhebat yang pernah hidup.
Kecerdasan Buatan (AI) dan Kapitalisme
Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bahan perdebatan dan spekulasi dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak orang mengklaim bahwa AI akan segera menjadi sadar dan bahkan berpotensi melampaui kecerdasan manusia.
Marx versus Malthus: Overpopulasi atau sistem yang sudah uzur?
Pendeta Thomas Malthus menjadi tenar pada abad ke-19 sebagai pembela kemiskinan dan ketidaksetaraan. Dia menegaskan bahwa orang miskin tidak menjadi miskin karena eksploitasi kapitalis atau ketidakadilan, tetapi karena jumlah mereka terlalu banyak, bersaing untuk sumber daya yang terbatas. Hari ini, ide Malthus masih beredar dalam berbagai bentuk, dan bahkan cukup berpengaruh di gerakan kiri. Dalam artikel ini, kita beberkan implikasi palsu dan reaksioner dari ide-ide ini.
Perjalanan Panjang dan Berliku Menuju Revolusi Oktober
Selama Revolusi 1917 – yaitu selama rentang sembilan bulan dari Februari sampai Oktober – ada fase-fase berbeda yang harus dilalui Partai Bolshevik.
Kejatuhan Perempuan: Properti, Opresi dan Keluarga
Lewis Henry Morgan, salah satu antropolog perintis, mengemukakan gagasan revolusioner bahwa perempuan dalam masyarakat awal bebas dan setara, dan bahwa asal mula penindasan perempuan dapat ditemukan dalam kemunculan kepemilikan pribadi dan keluarga monogami.
Marxisme dan Masalah Perang
Posisi Marxis mengenai masalah perang berbeda secara fundamental dari kaum Kiri umumnya, entah Kiri borjuis kecil, kaum liberal, maupun kaum pasifis.
Kapitalisme dan Krisis
Sering kali pemikir kapitalis yang paling serius menarik kesimpulan yang sama seperti kaum sosialis, yaitu bahwa hari ini masyarakat kapitalis tengah memasuki periode krisisnya yang paling dalam.
Kecerdasan artifisial, potensi atau bencana bagi buruh?
AI diusung sebagai teknologi masa depan yang akan mengubah secara drastis bagaimana kita bekerja.
25 Tahun Jatuhnya Orde Baru: bukan Reformasi tetapi Revolusi
Seperempat abad yang lalu, pada 21 Mei, 1998, Jendral Suharto, yang begitu dibenci oleh banyak orang, ditumbangkan oleh pemberontakan massa revolusioner.