Setelah revolusi terjadi, para mullah menjanjikan rakyat sebuah akhir eksploitasi. Mereka menegaskan bahwa keadilan hanya mungkin terwujud apabila Iran kembali ke warisan Islam yang murni, sebagaimana model Ummah di Arab abad ke-7. Partai Islam Republik (PIR) mempoklamirkan tujuannya berupa Islamisasi masyarakat, berupa penelusuran kembali nilai-nilai budaya Islam, menurunkan ketergantungan Iran atas pendapatan minyak bumi, menaikkan standar hidup populasi umum dan mengurangi ketidakadilan yang menjiwai karakteristik pembeda dari rezim pendahulunya. Dalam dua puluh tahun sejak para mullah yang fundamentalis membentuk pmerintahan, Iran sekedar memetik keberhasilan yang terbatas dalam mencapai tujuan ekonominya dan hal ini telah mengobarkan ketidakpuasan di seluruh penjuru Iran.