
Perspektif Dialektis-Kritis Kristen: Pemilu dan Formasi Ekonomi Politik Indonesia
Berikut ini adalah makalah diskusi yang disampaikan oleh Pendeta Rudolfus Antonius dalam diskusi mengenai pemilu.
Berikut ini adalah makalah diskusi yang disampaikan oleh Pendeta Rudolfus Antonius dalam diskusi mengenai pemilu.
Pada bulan April 1917, yakni 97 tahun yang lalu, Lenin menerbitkan Tesis April-nya yang terkenal itu. Tesis ini memberikan gambaran bagaimana tugas-tugas selanjutnya dari partai Bolshevik pada periode revolusi sebagai “…sebuah minoritas kecil, [yang] berhadapan dengan sebuah blok dari seluruh elemen oportunis borjuis kecil, para Sosialis Populer dan Sosialis Revolusioner…yang telah menyerah pada pengaruh kaum borjuis dan menyebarkan pengaruh tersebut di antara kaum proletar.”[1]
Berikut adalah perspektif Marxis mengenai pemilu kali ini, dengan kritik dan analisa terhadap berbagai masalah teoritik yang terdorong ke depan oleh momen pemilu ini.
Yang dibutuhkan sekarang bukan popularisme dalam komik-komik dan bacaan-bacaan lucu yang mampu menghibur dalam waktu sekejap dan lalu menghilang; yang dibutuhkan di sini adalah sebuah kepopuleran yang bersandar pada penumbangan masyarakat kapitalis, dalam konteks yang sama ini berarti kepopuleran kelas buruh sebagai kelas yang mampu menumbangkan kapitalis dan membawa tugas-tugas sosialis.
Di dalam artikel ini, Trotsky memberikan penjelasan teoritik bahwa Stalinisme tidak bisa disamakan dengan Bolshevisme.
Pelajaran revolusioner tidaklah lengkap kalau tidak disertai dengan pengetahuan bagaimana mundur secara teratur.
Untuk mencapai pengembangan teknologi yang maha besar, tugas pertama kita adalah menghancurkan penghalang bagi kemajuan potensi kekuatan produksi, merebut semua kapital yang selama ini dinikmati oleh borjuasi ke tangan segenap rakyat pekerja. Kapital yang sudah direbut akan digunakan sepenuhnya melayani kebutuhan manusia.
Di dalam sejarah pergerakan buruh di seluruh dunia, setiap kali buruh bergerak menuntut perbaikan kondisi kerja mereka (kenaikan upah, dll.) pemilik modal selalu mengancam akan menggantikan buruh dengan mesin.
Kalau ada yang pemboros, itu adalah kelas kapitalis yang telah menyia-nyiakan potensi tenaga produksi masyarakat.
Apa pelajaran yang bisa didapati oleh kaum revolusioner dari krisis penutupan pemerintahan AS belum lama ini dan krisis kapitalisme yang mendalam di sana? John Peterson menulis dua artikel berikut ini, sebelum dan sesudah krisis penutupan pemerintahan AS berakhir dan memberikan analisa dan penjelasan yang mendalam mengenai proses politik busuk di AS dan perspektif ke depan untuk perjuangan buruh.