Menyikapi Hari Tani Nasional belum lama ini, sejumlah pengamat politik dan penggiat masalah agraria berlomba-lomba menggambarkan betapa kusutnya keagrarian kita. Dengan semangat yang menggebu-gebu, mereka pun menuntut pemerintah untuk menyelesaikan masalah agraria dengan berbagai skema dan program. Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria, Idham Arsyad, berkeluh kesah bahwa “meski sudah berganti abad, masalah-masalah agraria tak kunjung teratasi. Kemiskinan, pengangguran, konflik, dan proletarisasi petani masih terus mewarnai wajah pedesaan kita sampai hari ini.” (Kusutnya Keagrarian Kita, Kompas, 25 September 2012) Yah, sebatas itulah perspektif dari penggiat agraria kita. Arsyad hanya mendiskripsikan ketimpangan-ketimpangan yang terkait dengan persoalan kepertanahan. Sementara solusi fundamental untuk masalah keagrariaan dan analisis mengenai sebab-sebab kekusutan keagrariaan tersebut tidak dimunculkan—atau tidak menjadi poin penting dalam tulisannya.
Bolshevisme, Jalan Menuju Revolusi: Pengantar Penulis Untuk Edisi Pertama 1999
“Perjuangan kelas adalah penggerak utama sejarah. Ia membutuhkan program yang tepat, partai yang kokoh, kepemimpinan yang dapat dipercaya dan berani – bukan pahlawan-pahlawan di dalam ruang gambar yang penuh dengan frase-frase revolusioner, tetapi kaum revolusioner yang siap berjuang sampai akhir. Inilah pelajaran utama revolusi Oktober.”—Trotsky.
Mengenal Dasar-dasar Filsafat Marxisme: Bagian III. Ekonomi Marxis
Risalah singkat ini akan mengupas bagaimana kapitalisme berfungsi.
Mengenal Dasar-dasar Filsafat Marxisme: Bagian II. Materialisme Historis
Sejarah dibuat oleh manusia. Dia adalah aktor di dalam drama yang telah berlangsung tanpa henti selama ratusan ribu tahun.
Pilkada DKI Jakarta: Sikap Apa yang Seharusnya Diambil Kaum Sosialis?
Sebagai kaum Sosialis, sudah barang tentu kita tidak menutup mata terhadap citra positif Jokowi-Ahok yang ditangkap oleh rakyat pekerja. Tapi catatan-catatan positif itu tidaklah sekali-sekali membuat kita jatuh ke dalam ilusi. Mengapa?
Leon Trotsky, Sosok dan Ide-idenya
Hari ini menandai 72 tahun aksi pembunuhan yang dilakukan terhadap Leon Trotsky. Seorang agen Stalinis yang pengecut menikam kepalanya dengan kapak es. Trotsky jatuh koma. Ia meninggal dunia pada keesokan harinya, 21 Agustus 1940.
Masalah Kebangsaan dan Peran Kaum Buruh Indonesia
Setelah dipersatukan lewat revolusi kemerdekaan, mengapa di Indonesia sekarang muncul berbagai perjuangan kemerdekaan dari minoritas-minoritas seperti di Aceh dan Papua? Apa yang menyebabkan munculnya perjuangan ini?
Merdeka 100%
Enam puluh tujuh tahun sudah kita merdeka, tetapi ternyata kita masihlah berada di bawah penjajahan. Buruh, tani, dan segenap rakyat pekerja lainnya masih terjajah oleh modal kapital, baik domestik maupun asing. Merdeka 100% masih menjadi slogan perjuangan kita.
Mengapa Kami Trotskis
Sudah puluhan tahun sejak kematian tokoh Marxis besar Rusia Leon Trotsky, dunia masih dihinggapi pesimisme dan pertanyaan tentang bagaimana kehancuran Revolusi Rusia dan bagaimana masa depan umat manusia. Dalam keadaan dunia memasuki sebuah krisis, sebuah perjuangan hidup dimulai kembali. Kondisi pesimisme ini tidak hanya menghinggapi suasana massa yang hari ini bergejolak, kondisi ini juga memicu pesimisme di antara para pemikir jaman ini.
Kudeta Istana di Paraguay dan Masalah Negara
Sebuah kudeta baru saja terjadi di Paraguay, yang kembali lagi mengedepankan masalah mendesak mengenai Negara dan Kekuasaan Kelas, bahwa Negara Borjuis tidak bisa digunakan untuk kemenangan rakyat pekerja seperti yang ditekankan oleh Lenin.