Secara historis, filsafat marxisme adalah filsafat perjuangan kelas buruh untuk menumbangkan kapitalisme dan membawa sosialisme.
Prospek Revolusi Sosialis di Negeri Terbelakang
Artikel ini disadur dari bab IV buku “Hasil dan Prospek” (Prospek Kediktaturan Buruh) yang ditulis oleh Leon Trotsky pada tahun 1906. Dalam artikel ini, Trotsky memprediksi bahwa kaum buruh Rusia, sebuah negara terbelakang, akan merebut kekuasaan dan melaksanakan revolusi sosialis. Sebelas tahun kemudian, prognosisnya terbukti di dalam Revolusi Oktober 1917 dimana kaum buruh Rusia memimpin revolusi sosialis yang mengubah tatanan politik dunia pada abad ke-20. Kaum buruh Indonesia kini dihadapkan pada tugas yang sama, dan perdebatan yang serupa juga terjadi di dalam gerakan Indonesia: apa prospek revolusi sosialis di Indonesia? Rusia bukan Indonesia, dan Indonesia bukan Rusia, tetapi kami berharap bahwa prognosis Trotsky ini dapat membantu kaum revolusioner Indonesia menemukan jawaban dari pertanyaan di atas.
Pakistan yang Lain
Ada Pakistan yang lain, yakni Pakistannya kaum buruh dan tani, Pakistan dengan tradisi sosialismenya Bhutto pada tahun 1960-70. Pakistan hari ini, yang penuh dengan kesengsaraan dan keterbelakangan, penuh dengan terorisme dan Islam fundamentalisme, adalah hasil dari kebuntuan kapitalisme.
Protes Nakba: Revolusi Arab telah sampai ke Rakyat Palestina
Gelombang revolusioner yang bergerak melalui Timur Tengah telah memperoleh dimensi baru dengan letusan massa Palestina di sepanjang perbatasan Israel akhir pekan lalu. Setiap tanggal 15 Mei, warga Palestina memperingati Nakba (bencana) deklarasi kemerdekaan negara Israel tanggal 15 Mei 1948. Dalam beberapa tahun terakhir, protes telah ditandai dengan bentrokan antara pasukan keamanan Israel dan lemparan batu para pemuda Palestina, tapi kemarin untuk pertama kalinya peringatan tersebut terasa lebih luas dan lebih militan.
Kaum Buruh Menghadapi Kapitalisme atau Imperialisme?
Menjelang May Day, gerakan buruh dihadapkan lagi untuk merefleksi dirinya sendiri. Sudah sampai mana pencapaian yang telah diraih sejak May Day tahun lalu?
Mesir: Tahap manakah yang sedang dilalui Revolusi?
Sejak penggulingan Mubarak pada 11 Februari, klas penguasa dan imperialisme telah bermanuver untuk mencuri kemenangan revolusioner dari massa-rakyat. Berhadapan dengan suatu gerakan massa yang meliputi jutaan orang, yang ditopang oleh gelombang pemogokan-pemogokan dan pendudukan-pendudukan pabrik, komando tinggi Tentara memutuskan untuk mengintervensi untuk menyingkirkan Mubarak. Tujuannya: mencegah penggulingan revolusioner terhadap seluruh rezim. Enam minggu terakhir telah dicirikan oleh tarik-menarik antara massa-rakyat, yang melaksanakan revolusi dan merindukan perubahan yang radikal, dan rezim lama yang diwakili oleh Dewan Tentara, yang ingin membatasi perubahan-perubahan pada reforma-reforma kosmetik.
Jangan Menunggu “Godot”: Sebuah Dekonstruksi Paradigma
Sifat buruk dan destruktif dari demokrasi ala Amerika sedang terkuak lebar hari ini. Intervensi Amerika dan sekutunya terhadap perjuangan rakyat Libia dengan dalih kemanusiaan bukanlah pembenaran yang cerdas. Karena hampir seluruh publik dunia – dari kuli bangunan hingga direktur bank; dari anak baru gede hingga orang kurang waras – tahu bahwa tujuan utama Amerika dan sekutunya atas Lybia adalah untuk kepentingan imperialis. Ungkapan-ungkapan filosofis dari mulut Obama, Sarkozy dan yang lainnya adalah omong kosong “demokrasi”.
Manifesto Revolusi Arab: Revolusi sampai menang! Thawra hatta’l nasr!
Berikut ini adalah Manifesto yang memaparkan analisa dan posisi politik mengenai Revolusi Arab.
Venezuela dan Libya: Ini Bukan Kudeta 11 April, Ini Adalah Sebuah Caracazo 27 Februari
Artikel ini menjelaskan posisi kami yang mendukung perlawanan rakyat Libya, sementara pada saat yang sama mengutuk intervensi apapun dari pihak imperialis.
Peran Kunci Kaum Perempuan Dalam Revolusi Mesir
Perempuan-perempuan Arab sekali lagi memperlihatkan bahwa kaum perempuan memainkan suatu peran yang menentukan dalam peristiwa-peristiwa revolusioner. Di Mesir kaum perempuan telah berpartisipasi secara aktif dalam revolusi, dengan cara yang sama dengan yang mereka lakukan dalam gerakan pemogokan beberapa tahun yang lalu, yang dalam beberapa kasus memaksa kaum laki-laki untuk turut serta dalam pemogokan-pemogokan.