Front Pembela Islam (FPI), yang dibentuk oleh para perwira tinggi dan para eks perwira tinggi polisi yang sudah kadung bejat dalam jejaring struktural kapitalisme birokrat dan kapitalisme kroni, dengan diberi pakaian Islam konservatif di bawah kharisma feodal seorang habib, para preman dan pengangguran itu benar-benar menjadi alat pemerasan dan penghajar siapa saja yang dipandang tidak seiring sejalan dengan kepentingan setan-setan birokratik dan kroni. Tak ayal lagi, para preman berseragam dan para preman bersorban bahu-membahu menjelma menjadi seekor monster reaksioner berkepala tujuh yang durjana bukan alang-kepalang.