25 Tahun Jatuhnya Orde Baru: bukan Reformasi tetapi Revolusi
- Detail
- 21 Mei 2023
- Redaksi
Seperempat abad yang lalu, pada 21 Mei, 1998, Jendral Suharto, yang begitu dibenci oleh banyak orang, ditumbangkan oleh pemberontakan massa revolusioner.
Seperempat abad yang lalu, pada 21 Mei, 1998, Jendral Suharto, yang begitu dibenci oleh banyak orang, ditumbangkan oleh pemberontakan massa revolusioner.
Bulan ini menandai 25 tahun Gerakan Reformasi 98. Rakyat pekerja dan kaum muda turun ke jalan menciptakan revolusi menumbangkan Orde Baru.
Sebuah partai dengan jutaan anggota dan pendukung, dalam waktu sekejap remuk dan tenggelam dalam kubangan darah. Berikut adalah kajian ideologi, politik, dan organisasi yang mendasari G30S dan kekalahan PKI.
Hingga 1965, semua lapisan masyarakat Indonesia termobilisasi secara politik. Politik merasuki semua aspek kehidupan. Ada sebuah situasi perjuangan kelas yang tajam pada saat itu. Insiden G30S menjungkirbalikan semua ini dan Indonesia tidak pernah sama lagi. Apa yang terjadi pada Partai Komunis Indonesia?
Tragedi 1965 bukanlah tragedi kemanusiaan semata. Ia bukanlah hasil dari kekejaman buta dari satu kelompok terhadap kelompok yang lain. Ia adalah kulminasi dari pertentangan kelas yang tak terdamaikan. Ia adalah tragedi kelas proletar. Dilahirkan dari pertentangan kelas, maka ia harus diselesaikan dengan pertentangan kelas, yang penyelesaiannya hanya satu: pabrik untuk buruh, tanah untuk tani.
Kita masih harus terus berjuang melawan propaganda kapitalis yang mencoreng kebenaran sejarah Indonesia. Namun ada bahaya kalau ini semua hanya menjadi ritual keluh-kesah tahunan.
Agama adalah keluh-kesah makhluk yang tertindas, hati dari sebuah dunia yang tak berhati, dan jiwa dari kondisi-kondisi yang tak berjiwa. Ia adalah pelipur lara bagi rakyat.
Sejarah Indonesia dan perubahan-perubahan sosial di dalamnya tidak dapat dipahami sepenuhnya tanpa melihat ke dalam perubahan-perubahan ekonomi yang telah dilaluinya di setiap tahapan.
Pada tanggal 9 April 2009, Indonesia menyelenggarakan pemilu ke-4nya yang “demokratis” semenjak kemerdekaannya pada tahun 1945.
Dokumen ini menyusuri kembali periode pertama PKI sampai pemberontakan yang kurang persiapannya pada tahun 1926. Yang memuat berbagai pelajaran yang amat berharga bagi pembangunan partai Marxis dewasa ini. Kita selayaknya tidak melulu belajar dari segala kesuksesan yang dicapai pada masa tersebut, melainkan juga memetik pelajaran dari kelemahan-kelemahan fatal yang dilakukan oleh PKI waktu itu. Di dalam dokumen ini disajikan bimbingan yang penting bagi generasi baru angkatan muda Indonesia yang bertekad membangun organisasi yang sosialis Marxis.