
Trump dan Krisis Imperialisme Eropa
Kemunduran ekonomi Eropa, yang belum pernah terjadi sejak Perang Dunia Kedua, memicu kebangkitan populisme sayap kanan dan radikalisasi politik di tengah krisis imperialisme global dan kepresidenan Trump.
Kemunduran ekonomi Eropa, yang belum pernah terjadi sejak Perang Dunia Kedua, memicu kebangkitan populisme sayap kanan dan radikalisasi politik di tengah krisis imperialisme global dan kepresidenan Trump.
Satu-satunya cara untuk bisa mengakhiri supremasi militer adalah dengan berjuang demi supremasi kelas pekerja dan supremasi sosialisme.
Ahok yang kini mengklaim memberantas korupsi Pertamina menunjukkan paradoks klasik pejabat publik: mengaku tidak mengetahui hilangnya ratusan triliun dari perusahaan yang dipimpinnya, membuktikan bahwa kekuasaan kapitalisme sering membuat masalah terhadap masyarakat luas.
Imperialisme Amerika versi Trump adalah imperialisme tanpa kedok—langsung, kasar, dan jujur dalam mengejar kepentingan nasional, baik di Gaza, Suriah, maupun Ukraina, tanpa repot-repot berbicara tentang nilai-nilai demokrasi atau aturan internasional.
Krisis kapitalisme yang memburuk mendorong pemerintahan Prabowo Subianto untuk mengetatkan anggaran, yang tidak hanya berdampak pada sektor-sektor vital, tetapi juga mempertajam ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintah.
Represi band Sukatani atas kritik terhadap korupsi polisi melalui lagu “Bayar, Bayar, Bayar” membuktikan demokrasi dan kebebasan berpendapat hanya berlaku selama tidak mengancam kepentingan kelas penguasa.
Krisis kapitalisme yang melanda dunia saat ini telah membawa Indonesia semakin jauh terperosok ke dalam jurang kegelapan ekonomi yang semakin pekat.
Bagaikan pesawat yang memasuki zona turbulensi, dunia internasional mengalami gejolak hebat dalam beberapa minggu pertama kepresidenan kedua Donald Trump, menandai pergeseran fundamental dalam cara Amerika Serikat memposisikan dirinya di panggung global.
Di balik kemegahan proyek kota masa depan NEOM yang digadang-gadang sebagai “keajaiban dunia baru” oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, tersembunyi kisah pilu ribuan pekerja migran yang harus bekerja dalam kondisi mirip perbudakan.
Dari zaman gua prasejarah hingga era kontemporer, evolusi seni mencerminkan tidak hanya perkembangan keterampilan, tetapi juga transformasi mendalam dalam struktur masyarakat, kekuatan produktif, dan semangat perjuangan revolusioner.