Benar, roh Marxisme sudah kembali, menghantui kelas penguasa Indonesia yang sudah tua renta: kelas oligarki, borjuis, dan negara mereka.
Author: Redaksi Sosialis Revolusioner
Sekali Lagi Tentang Peran Penting Individu Dalam Sejarah
Apakah hubungan antara peran subjektif dan peran objektif? Untuk lebih praksisnya, apakah hubungan antara peran individu dan kondisi sosial?
Peran Penting Individu di dalam Sejarah
Di dalam Revolusi, apa peran individu dan seberapa besar perannya? Sejarah dibuat oleh manusia-manusia. Kaum Marxis, tidak seperti kaum fatalis yang dangkal, tidak menyangkal peran individu, inisiatifnya atau keberaniannya (atau kekurangannya), di dalam perjuangan sosial. Adalah tugas Marxisme untuk menemukan hubungan dialektik antara individu (subjektif) dan kekuatan besar (objektif) yang mengatur pergerakan masyarakat.
Marxisme dan Aksi Langsung
Untuk berjuang melawan kapitalisme dan membawa sosialisme ke bumi ini, sebuah perspektif dan ide yang revolusioner dibutuhkan.
Chavez Mengumumkan Kebijakan Radikal Melawan Kapitalisme di Venezuela
Presiden Venezuela Hugo Chavez pada saat penyumpahan kabinet barunya memberikan pidato yang berapi-api dimana dia mengumumkan rangkaian kebijakan radikal. Bila kebijakan tersebut dilaksanakan, ini akan menjadi serangan yang serius terhadap kekuatan oligarki dan imperialisme di Venezuela. Proposal-proposal yang dia buat merupakan refleksi dari pergerakan tajam ke arah kiri di Venezuela. Mereka merefleksikan suasana hati massa yang sebenarnya dan hasrat mereka untuk perubahan radikal dan akhir dari kapitalisme di negara tersebut.
“Apa masalahnya? Saya juga seorang Trotskis!” – Chavez disumpah sebagai Presiden Venezuela
Pada hari Rabu, 10 Januari, Chavez disumpah sebagai Presiden Venezuela untuk masa jabatan baru, dan dia menyampaikan pidato dimana dia mengumumkan anggota kabinet dan mengulangi kebijakan utama pemerintahannya yang sudah digarisbawahi di dalam pidato utamanya hari Senin, 8 Januari.
Kontrol Buruh dan Nasionalisasi
Kontrol buruh dalam sejarah perjuangan proletariat.
Revolusi Iran – Sejarah dan Hari Depannya – Bab V – Basis Fundamentalisme Islam
Karl Marx menulis bahwa “Manusia yang menciptakan agama, bukanlah agama yang menciptakan manusia. Agama adalah kesadaran diri dan kepercayaan diri seorang manusia, yang belum lagi menemukan jati dirinya, ataupun telah kehilangan dirinya lagi. Akan tetapi manusia bukanlah makhluk abstrak yang berkemah di luar dunia. Manusia itulah dunia manusia, negara dan masyarakat. Negara dan masyarakat ini menciptakan agama: sebuah kesadaran – dunia yang terbalik, karena kita hidup di sebuah dunia yang terbalik, sebuah dunia dimana hubungan umat manusia natural berdiri di atas kepala mereka.”
Revolusi Iran – Sejarah dan Hari Depannya – Bab IV Revolusi Februari 1979
Selama masa perjuangan melawan Shah, gerakan masa dengan mantap menunjukkan peningkatan dan kelas pekerja menjadi semakin teradikalisasi. Titik puncak dari proses ini adalah peristiwa revolusi 1979. Revolusi adalah sebuah perbenturan kekuatan secara terbuka dari kekuatan-kekuatan sosial yang saling bertentangan dalam perebutan kekuasaan. Dalara revolusi 1979, kekuatan kolosal kaum proletar dengan segera terungkap.
Revolusi Iran – Sejarah dan Hari Depannya – Bab III – Partai Komunis Iran
Tumbuhnya gerakan dan pemikiran komunisme di Iran, dalam sudut pandang nyata, dimulai di ladang minyak Baku di Rusia sebelum tahun Revolusi 1917. Beribu-ribu imigran buruh Iran telah dipekerjakan oleh rezim tsaris di tambang minyak dimana mereka bekerja bahu-membahu dengan buruh dari Rusia, Azeri, juga Armenia dan bersentuhan dengan propaganda dan agitasi Bolshevik. Para pekerja ini memainkan peranan yang signifikan dalam perkembangan Partai Komunis di Iran. Hampir 50 persen dari para buruh di ladang minyak Baku adalah orang Iran yang kebanyakan dari mereka melakukan kontak dengan kaum Bolshevik yang bekerja di serikat buruh tambang minyak.