Kelas buruh adalah satu-satunya kelas yang mampu memimpin perjuangan rakyat menuju sosialisme.
Analisa
Hak Untuk Berdemo Tidak Tertib
Demo kita harus “tidak tertib” kalau kita ingin memaksa – bukan memohon – pemerintahan ini untuk membatalkan rencana kenaikan BBM.
Editorial: Buruh Berkuasa Rakyat Sejahtera
Dalam masyarakat kapitalis ini, dua kelas paling dominan adalah pemilik modal dan buruh. Kelas-kelas dan sektor-sektor tertindas lain, seperti tani, nelayan, dan miskin kota, walaupun eksis dan bahkan jumlahnya lebih besar daripada kelas buruh, tidaklah memiliki posisi sosial dan ekonomi yang menentukan dalam masyarakat seperti halnya buruh. Sejarah pun telah menunjukkan bahwa dalam beberapa kesempatan, buruhlah yang memimpin penumbangan kapitalisme. Kelas dan sektor tertindas lain dapat memainkan peran besar dalam melawan kapitalisme, tetapi yang akhirnya dapat menuntaskan perlawanan ini adalah buruh.
Sampah di Televisi Kita
Antonio Gramsci, seorang Marxis dan pendiri Partai Komunis Italia, berkata-kata tentang hegemoni sebagai “perangkat lunak” yang dimiliki klas penguasa untuk melanggengkan kekuasaan mereka. Hegemoni, menurut Gramsci, adalah “kepemimpinan moral dan intelektual”. Melalui agama, pendidikan, surat kabar, dan sebagainya, para produsen ideologis klas penguasa membentuk sentimen moral dan cara berpikir klas yang dikuasai.
Jembatan dari Upah ke Politik
Tuntutan ekonomi atau tuntutan politik? Begitu kiranya pertanyaan yang diajukan.
Upah dan Perjuangan Kelas
Tahun baru selalu mengedepankan satu pertanyaan yang sama pada semua buruh: berapa upah minimum tahun ini? Nasib jutaan buruh terikat oleh pertanyaan ini. Setiap tahun pula serikat-serikat buruh dan organisasi-organisasi kiri disibukkan dengan perjuangan meningkatkan UMR. Di penghujung tahun 2011 kemarin kita saksikan puluhan ribu buruh turun ke jalan dan mogok untuk menuntut kenaikan upah.
Terorisme dan Fundamentalisme
Kalau agama adalah keluh kesah dari makhluk tertindas dan jantung-hati dari dunia yang kejam, maka fundamentalisme agama – dan terorismenya – adalah raungan membabi buta dari makhluk tertindas yang sudah menemui jalan buntu.
Kebebasan Beragama dan Kebebasan dari Agama
Kaum Marxis memperjuangkan sebagai program politiknya “Kebebasan beragama, dan kebebasan dari agama” dan “Pemisahan antara Negara dan agama.” Rakyat harus punya kebebasan sepenuh-penuhnya untuk memeluk agama atau kepercayaan apapun, atau tidak memeluk agama sama sekali. Negara – sebagai badan rakyat yang sepenuhnya – tidak boleh dicampuraduk dengan agama.
Kejahatan Negara dan Korporasi (Freeport) atas Rakyat Papua
Perlawanan buruh Freeport terhadap korporasinya, dan rakyat Papua (dengan front politiknya, Papua Merdeka) terhadap pemerintah Indonesia telah mengambil bentuk perjuangan kelas. Isu perlawanan buruh Freeport tidak boleh berhenti pada isu ekonomik normatif semata, tetapi harus berlanjut menuju isu-isu politik: hak kemerdekaan dan pengambilalihan pabrik oleh buruh sebagai wujud nyata merebut kembali kekayaan tanah papua ke tangan rakyat pekerja Papua.
Menangani Korupsi Lewat Pemerintahan Buruh
Kegagalan rejim SBY dalam menangani korupsi harus membuat kita mempertanyakan kemampuan sistem pemerintahan kapitalis ini untuk memberantas penyakit akut ini.