Timor Leste: Perjuangan untuk Pendidikan bagi Rakyat
Pendidikan di Timor-Leste menghadapi berbagai tantangan, termasuk infrastruktur yang buruk dan kekurangan guru, yang semakin diperparah dengan pemecatan massal guru honorer oleh pemerintah.
Pendidikan di Timor-Leste menghadapi berbagai tantangan, termasuk infrastruktur yang buruk dan kekurangan guru, yang semakin diperparah dengan pemecatan massal guru honorer oleh pemerintah.
Kemenangan CNRT adalah bentuk kekecewaan rakyat terhadap pemerintahan saat ini, sehinga kekecewaan ini terekspresi lewat suara yang diberikan kepada kubu oposisi seperti CNRT dan PD.
Rejim PKC terguncang oleh gelombang demonstrasi. Kontradiksi kapitalis terus mengungkapkan dirinya.
Sudah dua dekade lebih Timor-Leste berdiri sendiri sebagai negara yang merdeka, namun rakyat pekerjanya sesungguhnya belum merdeka dari kemiskinan dan kemelaratan.
Situasi di Sri Lanka mencerminkan rapuhnya sistem kapitalisme hari ini. Dan seluruh kerapuhan itu ditransfer ke punggung kelas pekerja yang harus menanggung beban krisis kapitalisme.
Dalam situasi seperti ini, yang dibutuhkan adalah kepemimpinan revolusioner. Tetapi, di Sri Lanka, kita tidak menemukannya dan alih-alih justru kepemimpinan buruh yang lembek, yang bahkan tidak bergeming saat kaum pekerja melakukan protes massa besar.
Meskipun pemberontakan massa di Kazakhstan berakhir dengan kekalahan telak dan pertumpahan darah, namun pencapaian atas peristiwa ini menunjukkan potensi kekuatan buruh. Kekurangan aksi ini adalah tidak adanya partai revolusioner yang mampu mengorganisir gerakan buruh menuju kesimpulan terakhir, yaitu penggulingan sistem kapitalisme dan menggantinya dengan sosialisme.
Kapitalisme China adalah kapitalisme yang buas, dengan darah yang menetes dari tiap-tiap porinya.
Satu-satunya solidaritas sejati yang dapat diandalkan oleh rakyat Myanmar datang dari saudara-saudari kelas mereka di Indonesia dan negeri-negeri lainnya.
Apakah China/Tiongkok saat ini merupakan negeri sosialis sebagaimana yang diklaim oleh para petinggi Partai Komunis Cina (PKC)?
Segera setelah rakyat menyingkirkan junta militer dari panggung politik, mereka akan dihadapkan dengan realitas keras bahwa tuntutan-tuntutan yang mereka kedepankan – pemilu yang bebas dan jujur, parlemen yang demokratik, pekerjaan untuk semua orang, upah layak, tanah untuk tani, akses universal ke pelayanan sosial – tidak akan bisa dipenuhi dalam batas-batas kapitalisme. Bahkan pelucutan sepenuhnya seluruh kekuatan militer di Myanmar hanya bisa terpenuhi secara efektif dan konsekuen akan membutuhkan langkah-langkah revolusioner di luar batas-batas kapitalisme.