Pada tahun 1913 seorang mantan ketua serikat buruh kereta api Belanda datang ke Indonesia untuk mencari penghidupan. Di Negeri Belanda namanya telah tercantum dalam daftar hitam karena haluannya yang radikal. Namanya adalah Henk Sneevliet, pendiri Partai Komunis Indonesia, seorang Belanda revolusioner yang mencintai rakyat pekerja Indonesia.
Lain-lain
Revolusi-revolusi 1848: Pendahuluan yang Diharapkan bagi Revolusi Proletarian
“Tahun 1848 berakhir dengan baik,” tulis Engels. “Dengan revolusi yang agung ini, kaum proletariat Prancis telah menempatkan dirinya sendiri lagi pada pucuk pimpinan gerakan Eropa. Segala hormat bagi kaum buruh Paris!” Revolusi itu meluas ke seluruh Eropa, menandai sebuah perkembangan penting dalam perjuangan klas.
Republik Soviet Hungaria 1919: Revolusi Yang Terlupakan
Revolusi Hungaria tahun 1919 adalah satu revolusi yang terlupakan. Berumur sangat pendek, yakni 133 hari, Republik Soviet Hungaria dihancurkan oleh kekuatan imperialisme. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari sini. Ditulis oleh Alan Woods pada tahun 1979 sebagai peringatan 60 tahun revolusi ini.
Revolusi Tiongkok 1949
Bagi kaum Marxis, Revolusi Tiongkok adalah peristiwa terbesar kedua dalam sejarah umat manusia, yang kebesarannya hanya dapat diungguli oleh Revolusi Bolshevik 1917. Jutaan manusia, yang sampai saat itu telah diperlakukan seperti binatang-binatang pemikul beban imperialisme, mematahkan rantai imperialisme dan kapitalisme, dan menapaki panggung sejarah dunia.
Fondasi Kekristenan
Di antara kita banyak yang mengetahui bahwa asal-muasal Kekristenan tidak ada kaitannya dengan “Malam Kudus” atau orang-orang Majus. Kalau begitu, apakah asal-muasal sejatinya? John Pickard mengkaji realitas perihal timbulnya agama ini – dari posisi kekuatan-kekuatan klas dan perkembangan-perkembangan material masyarakat, dan bukan dari alih-alih fiksi-fiksi yang saleh yang dijejalkan dari mimbar-mibar gereja.
Runtuhnya Tembok Berlin: 20 tahun kemudian
Dua puluh tahun yang lalu Tembok Berlin runtuh dan kaum borjuis di dunia Barat sangat gembira, bersukacita akan “jatuhnya komunisme”. Setiap tahun kaum kapitalis merayakannya seperti halnya rejim Orde Baru yang merayakan persitiwa 30 September dengan mesin propaganda mereka. Akan tetapi, dua puluh tahun kemudian situasi terlihat sangat berbeda dimana kapitalisme memasuki krisisnya yang paling parah semenjak 1929. Sekarang mayoritas rakyat di bekas Jerman Timur memilih partai kiri dan mengingat kembali keuntungan dari ekonomi terencana. Setelah menolak Stalinisme, mereka sekarang telah mencicipi kapitalisme, dan kesimpulan yang mereka ambil adalah bahwa sosialisme lebih baik daripada kapitalisme.