Dialektika adalah sebuah cara untuk melihat alam semesta dan masyarakat, yang berangkat dari aksioma bahwa segala hal berada dalam kondisi yang selalu berubah dan mengalir. Ia menjelaskan bahwa perubahan dan pergerakan melibatkan kontradiksi dan hanya dapat terjadi melalui kontradiksi itu. Jadi, bukannya sebuah garis progres yang mulus dan tak terputus-putus, melalui dialektika kita mendapati satu garis yang di sana-sini disela dengan periode-periode yang mendadak dan meledak-ledak, di mana akumulasi dari perubahan-perubahan yang kecil-kecil (perubahan kuantitatif) menjalani satu percepatan yang tinggi, di mana kuantitas diubah menjadi kualitas.
Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Bab 2. Filsafat dan Agama
Mereka yang bersikeras bahwa mereka tidak menganut filsafat apapun telah jatuh ke dalam kekeliruan. Alam semesta membenci kevakuman. Orang-orang yang tidak memiliki sebuah filsafat yang tersusun secara koherenniscaya akan otomatis menjadi cermin dari ide-ide dan prasangka yang berlaku dalam masyarakat dan jaman di mana mereka hidup. Hal ini berarti, dalam konteks tertentu, bahwa kepala mereka akan penuh dengan ide-ide yang dicekokkan melalui koran, televisi, mimbar khotbah dan ruang-ruang kelas, semua yang secara setia merupakan cerminan dari kepentingan dan moralitas dari sistem kemasyarakatan yang sedang berlaku.
Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Bab 1. Introduksi
Nalar yang Memberontak ditulis ketika gerakan revolusioner dunia sedang mengalami kemunduran. Runtuhnya Uni Soviet menciptakan mood pesimis dan putus asa. Para pembela kapitalisme meluncurkan sebuah kampanye ofensif ideologis yang besar untuk menghancurkan gagasan-gagasan sosialisme dan Marxisme. Mereka menjanjikan kepada kita sebuah masa depan yang damai, makmur dan demokratis, yang mereka bilang adalah hasil dari keajaiban ekonomi pasar bebas. Buku ini membela kebenaran ide-ide filosofi Marx dan Engels dengan memaparkan penemuan-penemuan ilmiah abad ke 20 yang memberikan konfirmasi terhadap metode filosofi Marxisme, yakni dialektika materialisme.
Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Pengantar Penulis
Pengantar Penulis untuk Edisi Bahasa Indonesia Saya telah diminta untuk menulis sebuah pengantar pendek untuk para pembaca di Indonesia, “terutama mempertimbangkan bahwa beberapa bagian dari buku ini dapat dianggap murtad bagi orang-orang…
Nalar yang Memberontak: Filsafat Marxisme dan Sains Modern. Pendahuluan
Pendahuluan “Ada hantu bergentayangan di Eropa.” (Manifesto Komunis) Mark Twain pernah berkelakar bahwa kabar burung tentang kematiannya telah dibesar-besarkan. Juga merupakan fakta yang mencolok bahwa, selama 150 tahun terakhir, Marxisme telah…
Indonesia Merdeka untuk Segenap Rakyat atau Segelintir Orang?
Cita-cita kemerdekaan 1945 bukan dikhianati, tetapi memang hasilnya tidak bisa lain dari apa yang kita lihat sekarang selama kita masih berada di bawah kerangka kapitalisme dan negara borjuis.
Majelis Konstituante dan Serangan Kontra-Revolusi (Wawancara Dengan Aktivis dari Venezuela)
Berikut adalah wawancara dengan seorang aktivis revolusioner dari Venezuela mengenai situasi krisis politik yang sedang berkembang dan apa jalan keluar bagi Revolusi Bolivarian.
Bolshevisme, Jalan Menuju Revolusi: Bab 16. Revolusi Permanen dan Tugas Revolusi Rusia
Periode kemunduran membawa serta kebingungan ideologis. Keluar dari pasang surut ini dengan kekuatan yang lengkap adalah tugas yang diemban Lenin.
Unit Kerja Presiden – Pembinaan Ideologi Pancasila dan Keretakan dalam Rejim Jokowi
Jokowi berusaha menepis tuduhan ini dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menunjukkan bahwa dia adalah seorang yang tegas, yang anti-komunis, yang siap menggebuk siapa saja, ormas maupun partai, yang anti terhadap Pancasila.
Belajar Revolusi Oktober: Masalah Kebangsaan
Pada akhirnya penyelesaian masalah kebangsaan yang sepenuh-penuhnya hanya bisa tercapai lewat revolusi sosialis oleh kaum proletariat. Inilah pelajaran dari Revolusi Oktober.