
Mematahkan Reformisme di dalam Gerakan Buruh
Yang menjadi benteng pertahanan utama dari tatanan kapitalisme adalah reformisme.
Yang menjadi benteng pertahanan utama dari tatanan kapitalisme adalah reformisme.
Ketertarikan terhadap sosialisme dan kebangkitan reformisme adalah refleksi dari kontradiksi di dalam sistem kapitalisme, yang tidak mampu memberikan jalan keluar. Krisis kapitalisme akan disertai dengan krisis reformisme dalam segala bentuknya. Tanpa bisa mengantarkan reforma yang riil dan substansial, reformisme akan cepat kadaluwarsa.
Tugas kita adalah bekerja tanpa henti untuk menunjukkan pada kelas buruh dan kaum pemuda sebab-musabab sebenarnya dari kengerian-kengerian ini dan menjelaskan bagaimana caranya permasalahan ini bisa dihapuskan sampai tuntas selamanya. Permasalahan besar menuntut solusi besar. Hanya revolusi sosialis yang bisa memecahkan permasalahan yang dihadapi manusia. Itulah satu-satunya cita-cita yang pantas kita perjuangkan hari ini.
Menulis sebuah ulasan untuk buku ini sangatlah sulit bagi saya. Bukan karena buku ini tidak bisa dipahami, tapi buku ini sangatlah kompleks dan menjabarkan segala hal yang tidak bisa saya jabarkan dalam beberapa lembar saja dalam artikel singkat ini.
Hanya dengan keuangan yang independen, dan tradisi yang begitu mengakar, yang akan membawa kita lebih dekat pada pembangunan Partai dan cita-cita penumbangan kapitalisme, dan membawa sosialisme ke bumi Indonesia dan mengantarkan kaum proletariat untuk siap merebut kekuasaan.
Penghalang terbesar bagi kemajuan umat manusia adalah kapitalisme. Namun penghalang terbesar bagi kaum buruh untuk menumbangkan kapitalisme bukanlah kapitalis itu sendiri tetapi reformisme atau sosial demokrasi yang menjangkiti gerakan – ideologi maupun personifikasi ideologi tersebut di dalam jajaran kepemimpinan buruh.
Revolusi 1905 yang megah akhirnya berhasil dipatahkan oleh rejim Tsar.
Hingga 1965, semua lapisan masyarakat Indonesia termobilisasi secara politik. Politik merasuki semua aspek kehidupan. Ada sebuah situasi perjuangan kelas yang tajam pada saat itu. Insiden G30S menjungkirbalikan semua ini dan Indonesia tidak pernah sama lagi. Apa yang terjadi pada Partai Komunis Indonesia?
Gerakan perempuan revolusioner yang sudah dihancurkan oleh kontra-revolusi 1965 harus dibangun kembali, karena Sosialisme akan mustahil kalau tidak melibatkan perjuangan kaum perempuan, sebagai lapisan kelas pekerja yang paling tertindas.
Tragedi 1965 bukanlah tragedi kemanusiaan semata. Ia bukanlah hasil dari kekejaman buta dari satu kelompok terhadap kelompok yang lain. Ia adalah kulminasi dari pertentangan kelas yang tak terdamaikan. Ia adalah tragedi kelas proletar. Dilahirkan dari pertentangan kelas, maka ia harus diselesaikan dengan pertentangan kelas, yang penyelesaiannya hanya satu: pabrik untuk buruh, tanah untuk tani.