
Melangkah Mundur untuk Menapak ke Depan
Pelajaran revolusioner tidaklah lengkap kalau tidak disertai dengan pengetahuan bagaimana mundur secara teratur.
Pelajaran revolusioner tidaklah lengkap kalau tidak disertai dengan pengetahuan bagaimana mundur secara teratur.
Untuk mencapai pengembangan teknologi yang maha besar, tugas pertama kita adalah menghancurkan penghalang bagi kemajuan potensi kekuatan produksi, merebut semua kapital yang selama ini dinikmati oleh borjuasi ke tangan segenap rakyat pekerja. Kapital yang sudah direbut akan digunakan sepenuhnya melayani kebutuhan manusia.
Di dalam sejarah pergerakan buruh di seluruh dunia, setiap kali buruh bergerak menuntut perbaikan kondisi kerja mereka (kenaikan upah, dll.) pemilik modal selalu mengancam akan menggantikan buruh dengan mesin.
Kalau ada yang pemboros, itu adalah kelas kapitalis yang telah menyia-nyiakan potensi tenaga produksi masyarakat.
Apa pelajaran yang bisa didapati oleh kaum revolusioner dari krisis penutupan pemerintahan AS belum lama ini dan krisis kapitalisme yang mendalam di sana? John Peterson menulis dua artikel berikut ini, sebelum dan sesudah krisis penutupan pemerintahan AS berakhir dan memberikan analisa dan penjelasan yang mendalam mengenai proses politik busuk di AS dan perspektif ke depan untuk perjuangan buruh.
Mulai jam satu siang hingga jam lima sore, hari ini, tanggal 22 Oktober, sekitar 18 serikat buruh BUMN yang tergabung dalam 3 konfederasi besar (KASBI, KSBSI, KSPI) melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR RI. Massa menuntut penghapusan outsourcing dan mengawal rekomendasi akhir Panja Outsourcing.
Penahanan para pimpinan Golden Dawn (GD) beserta para Anggota Parlemennya secara wajar telah menimbulkan kepuasan besar di antara gerakan buruh dan kaum aktivis Kiri. Namun kita harus bersikap hati-hati dan tidak membiarkan hal ini mengembangkan ilusi dalam watak demokratis negara borjuis.
Dunia sedang memasuki sebuah periode baru, yakni periode yang dipenuhi dengan revolusi dan juga konter-revolusi.
Pada akhirnya, analisa ekonomi kita bukanlah pekerjaan akademis. Kita tertarik pada analisa ekonomi bukan supaya kita tampak pintar, tetapi agar kita dapat memahami proses perkembangan perjuangan kelas yang sedang bergulir.
Dalam perjuangan ini, kepercayaan terhadap sayap borjuasi — baik para jenderal-jenderal militer maupun Morsi dan IM — akan berakibat fatal terhadap revolusi. Mereka mewakili dua sisi borjuasi yang sama-sama reaksioner dan kontra-revolusioner Kepentingan massa Mesir juga tidak bergantung pada apa-yang-disebut sebagai “borjuasi liberal”, yang sepenuhnya impoten. Semua kekuatan ini pada analisa akhir akan menemui kesepakatan bersama untuk menindas perjuangan revolusioner rakyat pekerja dan pemuda Mesir.