
Lawan supremasi militer dengan supremasi sosialisme!
Satu-satunya cara untuk bisa mengakhiri supremasi militer adalah dengan berjuang demi supremasi kelas pekerja dan supremasi sosialisme.
Satu-satunya cara untuk bisa mengakhiri supremasi militer adalah dengan berjuang demi supremasi kelas pekerja dan supremasi sosialisme.
Ahok yang kini mengklaim memberantas korupsi Pertamina menunjukkan paradoks klasik pejabat publik: mengaku tidak mengetahui hilangnya ratusan triliun dari perusahaan yang dipimpinnya, membuktikan bahwa kekuasaan kapitalisme sering membuat masalah terhadap masyarakat luas.
Krisis kapitalisme yang memburuk mendorong pemerintahan Prabowo Subianto untuk mengetatkan anggaran, yang tidak hanya berdampak pada sektor-sektor vital, tetapi juga mempertajam ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintah.
Penghapusan presidential threshold tidak lebih dari upaya kosmetik untuk menarik perhatian rakyat terhadap demokrasi borjuis yang sedang terpuruk dalam krisis.
Pilkada 2024 mencerminkan krisis demokrasi borjuis di Indonesia—sistem yang hanya melayani kaum kapitalis, sementara rakyat dibiarkan tanpa harapan dan tanpa pilihan.
Ketakutan kaum liberal terhadap kebangkitan “Hitler Jawa” di bawah Prabowo lebih merupakan histeria kosong, tanpa analisis sosial mendalam, yang justru mengaburkan akar persoalan krisis demokrasi borjuis.
Alih-alih menjadi suara oposisi untuk kelas pekerja, Partai Buruh menukar perjuangan mereka demi kedekatan dengan penguasa dan koalisi borjuis, menandai kematian gerakan buruh sejak dini.
Menggandeng Prabowo Subianto sebagai orator di acara ‘3 Tahun Kebangkitan Kelas Buruh’, Partai Buruh mengukuhkan kolaborasi kelas dan oportunisme mereka, menunjukkan bahwa mereka bukanlah representasi sejati perjuangan buruh, tetapi sekadar alat bagi kepentingan borjuis.
Di tengah krisis kapitalisme global, gerakan massa di Indonesia telah memberi peringatan kepada kelas penguasa—kekuasaan mereka bukanlah sesuatu yang tak tergoyahkan, dan perubahan besar hanya tinggal menunggu momentum selanjutnya.
Energi dan semangat kaum muda adalah kekuatan revolusioner yang dapat mengubah tatanan masyarakat, namun hanya jika diarahkan melalui teori yang tepat dan organisasi revolusioner yang tersentralisir.