
Dari Serikat Buruh ke Partai Buruh
Partai buruh masih akan memperjuangkan reforma-reforma, tetapi ini dilakukannya sebagai persiapan menuju revolusi sosialis.
Partai buruh masih akan memperjuangkan reforma-reforma, tetapi ini dilakukannya sebagai persiapan menuju revolusi sosialis.
Sudah saatnya kelas buruh membangun sebuah partai buruh massa. Bangsa ini membutuhkan kepemimpinan revolusioner dari kelas buruh, dan adalah tanggung jawab – dan bahkan kehormatan – bagi kelas ini untuk mengemban tugas ini.
Partai politik adalah salah satu langkah terpenting dalam perkembangan kesadaran buruh.
Pemilu presiden yang akan digelar kembali menjadi ajang politik “dagang sapi”. Politik “dagang sapi” sudah menjadi style perpolitikan di Indonesia sejak runtuhnya Orde Baru karena memang sudah tidak ada lagi imajinasi lainnya yang bisa diperdagangkan oleh borjuasi kita.
Berikut adalah pernyataan politik dari Militan mengenai pemilu 2014 hari ini. Kawan-kawan buruh dan muda revolusioner yang setuju dengan pernyataan ini, kami dorong untuk membawanya ke serikat-serikat buruh, organisasi-organisasi perjuangan, lingkaran-lingkaran diskusi, dan kelas-kelas politik dimana kalian berada untuk didiskusikan dan dijadikan langkah awal untuk membangun kekuatan buruh sebagai jalan keluar revolusioner dari kebuntuan yang ada.
Setelah debu pertempuran reda, saatnya kita mencoba melihat ke belakang untuk mengevaluasi perlawanan rakyat pekerja dalam menentang kenaikan BBM beberapa minggu yang lalu. Perasaan emosional, apalagi perasaan kekecewaan dan demoralisasi karena gagal menghentikan kenaikan harga BBM ini, tidak boleh menjadi halangan untuk dapat melihat dengan jernih apa saja yang dapat kita pelajari dari perjuangan ini.
Gelombang buruh pada 2 tahun belakangan ini harus membuat kita semua semakin sadar akan tugas historis kelas buruh: berkuasa! Semua perjuangan kita, semua kegiatan kita, dari yang kecil dan tampak membosankan sampai yang besar, semua kemenangan dan bahkan kekalahan kita dan pelajaran yang kita dapati darinya, semua ini harus mempersiapkan kita untuk tugas historis ini.
Mari kita jadikan Hari Buruh Internasional ini sebagai pengingat akan pentingnya semangat dan ideologi internasionalisme dalam perjuangan buruh, dan hidupkan slogan “Buruh Sedunia Bersatulah” sebagai slogan yang riil dan nyata dalam perjuangan buruh.
Semua usaha harus dilakukan untuk menghubungkan perjuangan ekonomi dengan perjuangan politik, perjuangan sehari-hari dengan perspektif perebutan kekuasaan politik dan ekonomi. Tahun 2013 harus dibuka dengan komitmen ini, dan dengan ini kita akan melangkah lebih dekat ke realisasi slogan “Buruh Berkuasa Rakyat Sejahtera”.
Untuk mempertahankan keutuhan organisasi buruh dan keamanan pertemuan-pertemuan buruh, maka milisi pertahanan buruh haruslah mulai diorganisir.