Marxisme dan Masalah Kebangsaan (Bag 3: Lenin dan Masalah Kebangsaan)
Selama periode sebelum Perang Dunia Pertama Lenin mencurahkan banyak waktu untuk masalah kebangsaan, dan khususnya untuk menjawab teori-teori revisionisnya Otto Bauer.
Selama periode sebelum Perang Dunia Pertama Lenin mencurahkan banyak waktu untuk masalah kebangsaan, dan khususnya untuk menjawab teori-teori revisionisnya Otto Bauer.
Masalah kebangsaan memiliki sejarah yang sangat panjang dalam teori Marxisme. Sejak Marx dan Engels kita sudah dapat menemukan analisa-analisa yang sangat menarik dan tajam mengenai masalah ini.
Masalah kebangsaan – yakni, penindasan terhadap nasion dan bangsa minoritas – yang telah menjadi karakter dari kapitalisme sejak lahir, menempati posisi yang sentral dalam teori Marxis.
Yang menjadi benteng pertahanan utama dari tatanan kapitalisme adalah reformisme.
Menyusul apa yang kami tulis belum lama ini untuk menanggapi gagasan-gagasan keliru dari Indoprogress (Marxisme Mereka dan Marxisme Kami – Penutup Kritik Masalah Pemilu 2014), saya akan mencoba menyentuh lebih dalam proyek rekonstruksi Marxisme yang digagas oleh Martin Suryajaya, salah satu teoretikus utama dari situs Indoprogress.
Ketika ketidakstabilan dan kebimbangan ideologi adalah fitur utama dalam gerakan, maka perjuangan ideologi ini harus dilakukan dengan tanpa belas kasihan.
Kita harus mengkaji masalah pilkada ini dari kepentingan kelas-kelas yang ada.
Tidak ada bahaya fasisme di Indonesia pada pemilu 2014.
Revolusi bukanlah drama satu babak dengan naskah yang sudah jadi dan tinggal dibacakan dengan suara yang lantang.
Seperti juga umat manusia dapat mencapai penghapusan klas-klas hanya dengan melewati periode transisi dari kediktaktoran klas-klas yang tertindas, demikian juga umat manusia dapat mencapai keniscayaan persatuan bangsa-bangsa hanya dengan melewati periode kemerdekaan sepenuhnya dari semua bangsa-bangsa yang tertindas, yaitu kebebasan mereka untuk memisahkan diri.