Belum lama yang lalu, dosen Universitas Indonesia Ade Armando membuat geger dunia “masyarakat sipil” dengan deklarasi pembentukan Civil Society Watch.
Mengapa Hari Ini Demonstrasi Semakin Direpresi?
Hari ini, kelas penguasa sangat ketakutan terhadap setiap demonstrasi. Pandemi dan krisis yang menyertainya telah mengekspose ketidakbecusan pemerintah.
Perspektif Dunia 2021: Dunia dalam Krisis Tanpa Preseden
Berikut adalah Perspektif Dunia yang menyajikan analisa umum kami mengenai proses-proses fundamental yang tengah bergulir dalam perpolitikan dunia.
Marxisme dan Masalah Kebangsaan
Marxisme dan Masalah Kebangsaan mengupas dengan detil kesejarahan masalah kebangsaan, bagaimana nasion lahir, dan perspektif sosialis untuk perjuangan hak bangsa menentukan nasib sendiri.
Hentikan Pemboman Gaza! Akhiri Okupasi Palestina! Mobilisasi Solidaritas Kelas Buruh dan Muda Internasional Untuk Mendukung Perjuangan Palestina!
Sebagai kaum Marxis dan internasionalis, kami membela hak rakyat Palestina untuk memiliki tanah air mereka dan hak mereka untuk melawan penindasan dan membela kehidupan mereka dengan cara apapun yang diperlukan.
Impotensi KTT ASEAN dalam Menyikapi Kediktatoran Militer di Myanmar
Satu-satunya solidaritas sejati yang dapat diandalkan oleh rakyat Myanmar datang dari saudara-saudari kelas mereka di Indonesia dan negeri-negeri lainnya.
5 Alasan Mengapa China adalah Kapitalis
Apakah China/Tiongkok saat ini merupakan negeri sosialis sebagaimana yang diklaim oleh para petinggi Partai Komunis Cina (PKC)?
Dimensi Sosio-Ekonomi dari Bencana Alam di NTT
Bila ada satu hal yang bisa kita semua pelajari dari pandemi Covid-19, tidak ada bencana yang murni alam.
Memperingati 150 Tahun Komune Paris 1871
Kaum Komunard berusaha membangun sebuah negara yang baru, Negara Buruh, di atas puing-puing negara kapitalis. Namun, mereka tidak memiliki waktu untuk mengkonsolidasikan kekuasaan mereka. Keterisolasian – di Prancis yang mayoritas masih agraris – adalah hal yang fatal bagi mereka.
Hari ini, mayoritas rakyat adalah pekerja upahan. Fondasi untuk revolusi sosialis jauh lebih matang dibandingkan di abad ke-19. Oleh karenanya, semuanya tergantung pada kita untuk mewujudkan masyarakat sosialis yang demokratik, yang diperjuangkan oleh kaum Komunard sampai titik darah penghabisan.
Gejolak Revolusi di Myanmar
Segera setelah rakyat menyingkirkan junta militer dari panggung politik, mereka akan dihadapkan dengan realitas keras bahwa tuntutan-tuntutan yang mereka kedepankan – pemilu yang bebas dan jujur, parlemen yang demokratik, pekerjaan untuk semua orang, upah layak, tanah untuk tani, akses universal ke pelayanan sosial – tidak akan bisa dipenuhi dalam batas-batas kapitalisme. Bahkan pelucutan sepenuhnya seluruh kekuatan militer di Myanmar hanya bisa terpenuhi secara efektif dan konsekuen akan membutuhkan langkah-langkah revolusioner di luar batas-batas kapitalisme.