Di satu sisi, jelas kenaikan suku bunga yang tajam ini akan berdampak pada inflasi. Di sisi lain, ada banyak faktor yang berada di luar kendali bank sentral. Kita telah mengupasnya secara rinci di artikel pada bulan Mei (Crisis, protectionism and inflation: war prepares the way for revolution), tetapi kita akan mengulang poin-poin utamanya di sini.
Analisa
Doctor Doom meramalkan “hari-hari gelap” bagi kapitalisme
Para ekonom borjuis, yang tidak bisa melihat melampaui ujung hidung mereka, berhasil meyakinkan diri mereka sendiri bahwa epos inflasi rendah dan suku bunga rendah akan terus berlangsung selama-lamanya. Mereka bahkan mengubah kepercayaan yang tak berlandasan ini menjadi teori, yang berdasarkan asumsi-asumsi yang paling arbitrer dan bodoh. Dan semua teori mereka ternyata keliru.
Kapitalisme dan Kesehatan Mental
Di masa krisis ekonomi yang diperparah oleh pandemi, jam istirahat terus dipotong dan pada saat yang sama intensitas kerja semakin tinggi demi menjaga profit kapitalis. Belum lagi iklim serba kompetitif sesama pekerja yang turut memperparah persekusi mental. Mereka harus bersaing satu sama lain kalau tidak ingin kehilangan pekerjaan mereka dan menjadi gelandangan. Kerja menjadi rantai yang mengekang. Ini mengkonfirmasi kebenaran tesis keterasingan Marx.
Solusi Sosialis untuk Masalah Sampah Plastik
Pencemaran plastik telah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Permasalahan sampah plastik kini menjadi horor baru bagi umat manusia. Upaya mengatasinya lewat mekanisme pasar telah gagal total.
Momok resesi global mengungkapkan kebuntuan kapitalisme
Kapitalisme ada dalam jalan buntu. Momok resesi global kini menggantung, dan ini adalah resep untuk menajamnya perjuangan kelas.
Lawan Kenaikan BBM dengan Mogok Umum
Kenaikan harga BBM ini hanya bisa dipatahkan dengan aksi mogok nasional, yang tidak hanya melibatkan buruh terorganisir tetapi juga buruh tak-teorganisir.
Kasus Sambo Mengekspos Kebobrokan Polisi dan Semua Lembaga Negara
Rakyat sudah mulai melihat betapa bobroknya institusi penegakan hukum di negeri ini. Suatu saat rakyat akan menuntut pertanggungjawaban. Semakin rakyat melihat bahwa mereka yang berkuasa tidak pernah ada di pihak rakyat, semakin rakyat tergerak untuk menggulingkan kekuasaan tersebut.
Mengapa tidak Ada Revolusi? Perlunya Kepemimpinan Revolusioner
Proses pembelajaran yang hebat telah dimulai. Ini mungkin tampak berjalan lambat. Tetapi sejarah bergerak menurut hukumnya sendiri dan dengan kecepatannya sendiri, yang ditentukan oleh banyak faktor, dan tidak selalu mudah untuk ditentukan sebelumnya.
Sentimen Anti-Kapitalisme di Antara Kaum Muda Membutuhkan Organisasi Revolusioner
Krisis dan radikalisasi kaum muda telah menyediakan semua potensi bagi kemenangan revolusi sosialis. Ini adalah tugas partai Marxis revolusioner, untuk membawa sentimen anti-kapitalisme ini mengarah pada persiapan kemenangan revolusi sosialis. Pada akhirnya semua itu tergantung pada kita untuk membawa semua potensi ini menjadi kenyataan.
Gelembung Spekulasi Startup Tech Akhirnya Meletus
Perusahaan-perusahaan rintisan ini bisa menjamur di mana-mana karena ditopang oleh uang murah. Untuk menanggulangi krisis kapitalisme, pemerintah di mana-mana menerapkan kebijakan uang murah (terutama quantitative easing serta suku bunga yang hampir mencapai nol). Kebijakan uang murah ini bukannya menghasilkan investasi yang produktif, seperti yang diharapkan oleh para pembuat kebijakan, tetapi digunakan untuk spekulasi dan untuk menopang perusahaan-perusahaan yang seharusnya bangkrut.