
Momok resesi global mengungkapkan kebuntuan kapitalisme
Kapitalisme ada dalam jalan buntu. Momok resesi global kini menggantung, dan ini adalah resep untuk menajamnya perjuangan kelas.
Kapitalisme ada dalam jalan buntu. Momok resesi global kini menggantung, dan ini adalah resep untuk menajamnya perjuangan kelas.
Kenaikan harga BBM ini hanya bisa dipatahkan dengan aksi mogok nasional, yang tidak hanya melibatkan buruh terorganisir tetapi juga buruh tak-teorganisir.
Rakyat sudah mulai melihat betapa bobroknya institusi penegakan hukum di negeri ini. Suatu saat rakyat akan menuntut pertanggungjawaban. Semakin rakyat melihat bahwa mereka yang berkuasa tidak pernah ada di pihak rakyat, semakin rakyat tergerak untuk menggulingkan kekuasaan tersebut.
Proses pembelajaran yang hebat telah dimulai. Ini mungkin tampak berjalan lambat. Tetapi sejarah bergerak menurut hukumnya sendiri dan dengan kecepatannya sendiri, yang ditentukan oleh banyak faktor, dan tidak selalu mudah untuk ditentukan sebelumnya.
Krisis dan radikalisasi kaum muda telah menyediakan semua potensi bagi kemenangan revolusi sosialis. Ini adalah tugas partai Marxis revolusioner, untuk membawa sentimen anti-kapitalisme ini mengarah pada persiapan kemenangan revolusi sosialis. Pada akhirnya semua itu tergantung pada kita untuk membawa semua potensi ini menjadi kenyataan.
Perusahaan-perusahaan rintisan ini bisa menjamur di mana-mana karena ditopang oleh uang murah. Untuk menanggulangi krisis kapitalisme, pemerintah di mana-mana menerapkan kebijakan uang murah (terutama quantitative easing serta suku bunga yang hampir mencapai nol). Kebijakan uang murah ini bukannya menghasilkan investasi yang produktif, seperti yang diharapkan oleh para pembuat kebijakan, tetapi digunakan untuk spekulasi dan untuk menopang perusahaan-perusahaan yang seharusnya bangkrut.
Dalam situasi krisis kapitalisme kesadaran bisa dengan cepat berubah. Apa yang hari ini mereka bisa terima, bisa menjadi kebalikannya. Semua tanda-tanda pergolakan revolusioner ada di mana-mana di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Tugas kaum revolusioner adalah mempersiapkan dirinya secepat mungkin membangun organisasi untuk perang kelas di masa depan.
Negara dan pengadilan borjuasi yang ada bukanlah institusi yang netral, tetapi institusi yang didirikan untuk melindungi kepentingan kelas penguasa dengan segala jajaran aparatusnya, yang termasuk di sana adalah para petinggi kampus. Tugas utama mereka adalah melanggengkan sistem penindasan yang ada, termasuk di dalamnya prasangka sexisme, patriarki dan misogonis yang menindas perempuan.
Transisi pandemi menjadi endemi hanyalah mengubah Covid-19 menjadi satu lagi beban penyakit bagi rakyat pekerja.
Pandemi corona mengekspose bagaimana sistem kapitalisme secara inheren menghambat pemenuhan kebutuhan hidup semua orang. Ungkap penjelasannya dalam artikel berikut ini.