Namun, di tengah krisis kapitalis hari ini, reforma sudah tidak memungkinkan lagi, dan kalaupun mungkin diraih ini harus dimenangkan dengan metode-metode perjuangan yang semakin hari semakin militan.
Pemilu
Pilpres 2014 dan Urgensi Pembentukan Partai Buruh
Pemilu presiden yang akan digelar kembali menjadi ajang politik “dagang sapi”. Politik “dagang sapi” sudah menjadi style perpolitikan di Indonesia sejak runtuhnya Orde Baru karena memang sudah tidak ada lagi imajinasi lainnya yang bisa diperdagangkan oleh borjuasi kita.
Lawan Pemilu 2014, Bangun Partai Buruh!
Berikut adalah pernyataan politik dari Militan mengenai pemilu 2014 hari ini. Kawan-kawan buruh dan muda revolusioner yang setuju dengan pernyataan ini, kami dorong untuk membawanya ke serikat-serikat buruh, organisasi-organisasi perjuangan, lingkaran-lingkaran diskusi, dan kelas-kelas politik dimana kalian berada untuk didiskusikan dan dijadikan langkah awal untuk membangun kekuatan buruh sebagai jalan keluar revolusioner dari kebuntuan yang ada.
Dua Kamp Borjuasi, Kebingungan Partai-partai Borjuasi dan Kebingungan Kiri Kita
Pemilu Presiden 2014 semakin dekat, dengan dua calon yang sudah dipastikan akan melenggang di kursi kepresidenan untuk lima tahun mendatang, yakni Jokowi bersanding dengan Jusuf Kalla, serta rivalnya Prabowo dan Hatta Rajasa. Mungkin ini adalah salah satu di antara Pilpres yang paling mendapatkan sorotan paling banyak di antara berbagai kalangan.
Awal Kandasnya Harapan Populisme Jokowi dan Prabowo
Ketika hiruk pikuk pemilu sudah selesai dan kabut populisme sudah menghilang, rakyat pekerja akan menuntut perubahan-perubahan yang riil: pekerjaan, upah yang lebih tinggi, jaminan sosial.
Perspektif Dialektis-Kritis Kristen: Pemilu dan Formasi Ekonomi Politik Indonesia
Berikut ini adalah makalah diskusi yang disampaikan oleh Pendeta Rudolfus Antonius dalam diskusi mengenai pemilu.
Perspektif Marxis untuk Pemilu 2014: Kritik, Analisa, dan Tugas Kita
Berikut adalah perspektif Marxis mengenai pemilu kali ini, dengan kritik dan analisa terhadap berbagai masalah teoritik yang terdorong ke depan oleh momen pemilu ini.
Pemilu 2014: Batasan Popularisme
Yang dibutuhkan sekarang bukan popularisme dalam komik-komik dan bacaan-bacaan lucu yang mampu menghibur dalam waktu sekejap dan lalu menghilang; yang dibutuhkan di sini adalah sebuah kepopuleran yang bersandar pada penumbangan masyarakat kapitalis, dalam konteks yang sama ini berarti kepopuleran kelas buruh sebagai kelas yang mampu menumbangkan kapitalis dan membawa tugas-tugas sosialis.
Berlomba-lomba Memenangkan Jokowi ke Pemilu 2014
Sistem politik hari ini sudah begitu bangkrut dan legitimasinya di mata rakyat sudah begitu tipis dan tampak bisa roboh kapan saja. Satu-satunya hal yang mencegah sistem ini dari kerobohan adalah lemahnya kepemimpinan revolusioner dari rakyat pekerja. Inilah mengapa banyak partai politik borjuasi yang sedang berlomba-lomba untuk memenangkan Jokowi ke sisinya.
Jokowi dan Pertanda Politik yang Sesungguhnya
Terhentak oleh fenomena Jokowi-Ahok, para pengamat politik segera mencari-cari penjelasan yang bisa membuat dunia mereka “bulat” dan “rasional”. Mereka mencari pertanda-pertanda yang dapat membuat tidur mereka nyenyak, setidaknya untuk malam ini sebelum fenomena politik lainnya mengusik ketenangan mereka.